Yuni Shara Izinkan dan Dampingi Putranya Nonton Film Dewasa, Psikolog Ungkap Bahaya Kecanduan Pada Anak

27 Juni 2021, 12:48 WIB
Psikolog keluarga, Kasandra Putranto menyoroti tindakan Yuni Shara yang mengizinkan anaknya bahkan mendampingi saat menonton film dewasa. /Instagram @yunishara36

PR BEKASI - Penyanyi Yuni Shara saat ini tengah menjadi perbincangan warganet karena pengakuannya soal film dewasa.

Pasalnya ia dalam sebuah wawancara dengan Venna Melinda beberapa waktu lalu mengaku memiliki cara unik dalam mendidik kedua putranya.

Salah satu pengakuannya ketika dia memergoki sang anak sedang menonton video porno.

Baca Juga: Pornhub Digugat 34 Wanita, Dituduh Ambil Untung dari Video Porno Ilegal 

Pernyataan tersebut disampaikan kepada Venna Melinda, ia membolehkan putra-putranya yang beranjak dewasa itu menonton film dewasa, bahkan Yuni Shara mengaku ikut mendampingi anak-anaknya saat menonton adegan di film dewasa.

Psikolog keluarga Kasandra Putranto menyoroti pernyataan Yuni Shara tersebut yang telah menjadi konsumsi publik.

Ia tidak merekomendasikan anak-anak diizinkan untuk menonton konten pornografi.

"Secara pribadi, saya tidak merekomendasi anak diizinkan untuk menonton konten porno karena paparan pornografi akan mendorong rasa ingin tahu anak, yang berpotensi menumbuhkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba, alias praktik," kata Kasandra.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pembunuhan dan Konsumsi Narkoba, Bintang Film Dewasa Aubrey Gold Ditangkap Polisi 

Menurutnya, saat menonton konten pornografi, anak akan mendapatkan kepuasan fisik yang ditandai dengan kehadiran oksitosin pada perempuan dan vasopresin pada laki-laki, yang sifatnya adiktif.

Itu sebabnya, psikolog lulusan Universitas Indonesia itu menganjurkan sebaiknya remaja konsentrasi pada produktivitas daripada terjebak hanya pada konten pornografi.

Meski demikian, ketika anak kedapatan menonton video porno maka sebaiknya orang tua menggunakan kesempatan itu untuk memberikan konten materi kesehatan reproduksi secara efektif.

Baca Juga: Tonton Film Dewasa sejak Usia 10 Tahun dan Kecanduan Selama Satu Dekade, Wanita Ini Bagikan Kisahnya 

"Jangan hanya memarahi anak atau membuatnya malu atau bahkan stres," kata dia, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 27 Juni 2021.

Masih menurut Kasandra, edukasi seks lebih tepat disebut pendidikan kesehatan reproduksi.

"Agar anak lebih fokus pada tujuan utama edukasi dan tidak kepada dampak negatifnya," tuturnya.

Kasandra menjelaskan, konten materi mencakup hal yang luas, mulai dari pemahaman norma hukum, agama dan sosial, sampai kesehatan fisik dan mental, yang diberikan bertahap, sesuai kapasitas pemahaman dan pengendalian emosi anak.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler