Penumpangnya Telah Meninggal 4 Tahun Lalu, Pengemudi Ojol Ceritakan Kisah Mistis yang Dialaminya

20 Juni 2020, 12:35 WIB
Herman atau Icang.* /.*/YouTube/ jurnalrisa

PR BEKASI - Baru-baru ini jagat media sosial Tanah Air diramaikan dengan kisah pengemudi ojek online (ojol) yang sempat membawa penumpang yang menurut kabar yang beredar telah meninggal dunia.

Awalnya pengemudi ojol yang diketahui bernama Herman alias Icang tersebut mengomentari salah satu video Youtube 'Jurnal Risa' menanyakan apakah salah satu tim Jurnal Risa ada yang bernama Cindy.

Ingin meluruskan isu yang ramai dibicarakan itu, pemilik dari Youtube 'Jurnal Risa' yakni Risa Saraswati akhirnya berhasil menemukan pengemudi yang menuliskan komentar tersebut.

Baca Juga: Menag Terbitkan Panduan Kehidupan Berasrama di Pondok Pesantren 

Dalam kesempatan berbincang dengan tim Jurnal Risa, akhirnya Icang menceritakan secara langsung kisah yang dialaminya pada 1,5 tahun silam.

Kisah tersebut berawal dari Icang yang merasa kesal bahwa salah satu pelanggannya salah memberikan alamat pengiriman makanan. Icang pun dengan keadaan kesal mengitari Kota Bandung hingga pada akhirnya ia disambangi oleh pengemudi ojol lainnya yang tidak dikenalinya yang meminta untuk mengantarkan penumpang ke daerah Subang.

Merasa sesama profesi ojol, Icang pun mengiyakan permintaan pengemudi ojol tersebut. Tak lama setelah melakukan penawaran tarif, akhirnya Icang mengantarkan penumpang tersebut ke Subang.

"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP zaman sekarang, cuma polyphonix," kata Icang.

Baca Juga: Turuti Permintaan sang Ayah, Pria India Nikahi Patung Kayu Layaknya Seperti Pernikahan Normal 

Menurut pengakuan Icang, penumpang perempuan tersebut hendak ke Subang karena harus mengambil baju karena keesokan harinya akan melakukan interview kerja di salah satu bank.

Dalam perjalanannya ke Subang, Icang mengatakan bahwa penumpang perempuan tersebut mengaku anak motor atau bikers, lantas perempuan itu pun meminta Icang untuk mengizinkannya membawa motor milik ojol tersebut. Merasa tidak enak karena sudah menjadi profesinya sebagai ojol, Icang pun tidak mengiyakan permintaannya.

Hingga keduanya tiba di salah satu pom bensin di daerah Lembang, Icang mengaku orang-orang selalu memberikan tatapan aneh kepada dirinya. Usai mengisi bensin, Icang berencana untuk mengenakan perlengkapan jas hujan karena pada saat itu kondisi sedikit diguyur hujan.

Saat hendak mengganti sendal dengan sepatu, Icang terkejut saat melihat perempuan tersebut sudah berada di atas motor dan menyalakan kendaraannya. Perempuan itu ngotot meminta kepada Icang untuk membawakan motornya hingga Subang.

Baca Juga: Kematian Harian Melonjak Hingga Lampaui Rekor, WHO Memperingatkan: Covid-19 Memasuki Fase Baru 

Hingga pada akhirnya, Icang memberikan izin perempuan itu untuk membawa motornya dan ia pun duduk di belakangnya. Namun Icang meminta satu syarat, bahwa perempuan itu harus mengenakan jas hujan, karena ia merasa kaos putih yang dikenakannya akan tembus pandang jika terkena air hujan.

Kejadian mistis yang membuatnya tidak nyaman pun menyusul setelah motornya disetiri oleh perempuan itu. Meskipun motor melaju dengan kencang namun motor tiba-tiba terasa berat.

Di tanjakan Emen, perempuan itu berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak", menggunakan nada marah ketika menyuruh Icang berzikir, dan bernada sedih saat menceritakan tentang Mbah Emen yang menurut Cindy adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.

Perempuan itu pun bahkan membunyikan klakson di tanjakan tersebut, kemudian menjelaskan, "Nah gini A', kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," dan melanjutkan bahwa nanti bisa terjadi apa-apa bila itu tidak dilakukan.

Baca Juga: Ditekan Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Tren Kenaikannya 

Ia juga menceritakan tentang kegiatannya selain kuliah, yaitu membuat video YouTube tentang hal-hal mistis dan mengirimnya ke TV swasta atas nama Jurnal Risa. Perempuan itu menawarkan Icang untuk bekerja sebagai driver-nya karena Hadi, driver sebelumnya yang ditemui Icang di lampu merah, sudah dipecat.

Setelah itu, Icang mulai merasa takut akan dibegal saat beberapa motor menyalip mereka dari belakang lalu menoleh, tapi terus-menerus menatap dirinya secara aneh.

Icang kemudian mulai kaget saat jalan yang terlihat lurus tiba-tiba menjadi tikungan tajam dan bertanya kepada perempuan itu, "Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?"

"Nah, coba kalau Aa yang bawa, pasti kita celaka," kata perempuan itu.

Baca Juga: Heboh Uang Logam Rp 1.000 Bergambar Kelapa Sawit Dijual Puluhan Juta, Bank Indonesia Buka Suara 

Saat mereka hampir sampai tujuan, perempuan itu meminta supaya jas ojol yang dipakainya bisa dilepas karena ayahnya akan memarahinya jika tahu perempuan itu habis naik motor dari Bandung ke Subang.

Perempuan itu pun sempat mengajak Icang untuk bertemu tim Jurnal Risa setelah ngopi dan makan dulu bersamanya beserta seorang lelaki yang Icang lupa bernama siapa.

Saat hendak melepas pakaiannya di mulut gang, Icang merasa heran karena perempuan itu meninggalkannya tanpa terdengar suara orang lari ataupun langkah kaki.

Icang pun menunggu perempuan itu hingga akhirnya Icang merasa ingin buang air kecil dan memutuskan pergi ke minimarket di daerah tersebut.

Baca Juga: Tuding Sebarkan Ajaran Komunis, Habib Rizieq Center Minta Partai Pengusung RUU HIP Dibubarkan 

Setelah itu, Icang pun penasaran dan mulai mengendarai motornya hingga sampai di depan rumah yang paling ujung. Icang mengatakan, "Pas sudah sampai sana, gelap banget, kumuh. Saya balikin ke arah rumah dia tuh, biar terang. Kok ini enggak ada kehidupan, terasnya aja kotor, terus lampu terasnya aja enggak nyala."

Pada akhirnya, Icang pun memutuskan untuk meminta bantuan rekan-rekan ojol di Subang untuk memastikan perempuan tersebut. Karena sudah cukup malam dan tidak menghasilkan apa-apa, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian besok harinya.

"Sesampainya di rumah istri saya pun nyebutnya mungkin kena tipu dan mengikhlaskannya saja," ucap Icang.

Baca Juga: Selama Pandemi Virus Corona, Volume Sampah Alami Penurunan 

Dua hari setelah kejadian itu, Icang mendapatkan kabar bahwa perempuan yang dibawanya dari Bandung adalah orang yang sudah meninggal empat tahun lalu.

"Kang, saya Kubay yang semalem sama akang ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rezekinya lancar," ucap orang yang memberikan kabar kepada Icang.

Ternyata, driver ojol Subang yang menemani Icang pada Kamis malam itu melakukan sweeping lebih lanjut untuk menelusuri daerah yang pernah ditunjukkan Icang.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler