Network
PR BEKASI - Artis Rina Nose mengaku dihujat warganet usai mengunggah hasil eksperimennya pada alat tes Covid-19 yakni rapid antigen, dengan menggunakan sampel sambal cireng dan hasilnya positif.
Untuk meredakan amarah publik, Rina Nose pun memberikan penjelasan dengan lebih terperinci.
Melalui sebuah pantun, Rina Nose menjelaskan bahwa eksperimen yang dia lakukan bukan sekadar iseng, tapi lebih kepada keingintahuannya terhadap sesuatu.
Baca Juga: Sempat Tak Diikut Sertakan, Persipura Jayapura Akhirnya Dampingi Bali United di AFC Cup 2021
"Ke Cise'eng ngangkutin barang (cakeep), lewatin selokan yang ada di pengkolan (cakeep). Ini iseng bukan sembarang iseng, tapi iseng berdasarkan keingintahuan," kata Rina Nose, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @rinanose16, Minggu, 20 Desember 2020.
View this post on Instagram
Rina Nose lantas menunjukkan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa melakukan eksperimen pada alat tes Covid-19 dengan menggunakan sampel makanan, bukan pertama kali dilakukan olehnya.
Dari beberapa tangkapan layar artikel yang diunggahnya, Rina Nose menunjukkan bahwa orang-orang di luar negeri juga telah melakukan eksperimen serupa.
Baca Juga: Tertarik Tunggangi Motor Off Road? Simak Tips Melibas Tanjakan dan Turunan dengan Aman
Pertama, Rina Nose mengunggah artikel yang menyebut bahwa seorang anggota parlemen Austria melakukan rapid test antigen Covid-19 dengan menguji Coca Cola dan hasilnya positif.
"Saya bahkan menguji Coca Cola Zero, sebelum mengetahui ada seorang anggota parlemen Austria melakukan hal yang sama. Bedanya hasil tes saya negatif," kata Rina Nose.
Kedua, artikel yang menyebut bahwa Presiden Tanzania melakukan tes Covid-19 pada kambing dan pepaya, dan hasilnya positif.
Baca Juga: Warga Ceritakan Sosok Zulkarnaen: Sebelum Pandemi Sering Pakai Masker, Jarang Perlihatkan Wajah
Ada juga eksperimen yang dilakukan Penyanyi Amerika Serikat, Erykah Badu, yang melakukan tes dengan alat yang sama pada hidung kiri dan kanan, tapi hasilnya berbeda. Hidung kiri positif, sedangkan hidung kanan negatif.
Tak hanya di luar negeri, kejanggalan soal hasil tes Covid-19 juga beberapa kali terjadi di Indonesia.
Berdasarkan sejumlah bukti tersebut, Rina Nose lantas menilai bahwa perdebatan seputar Covid-19 masih terjadi di kalangan para ahli.
Baca Juga: Kenapa Anda Tidak Mendapatkan BSU Guru Madrasah Honorer Rp1,8 Juta? Ini Sebabnya
"Jangankan kita rakyat biasa, para ahli aja masih saling debat dan adu argumen berdasarkan ilmunya masing-masing, mengenai virusnya, alat tesnya, dan penanganannya," kata Rina Nose.
Oleh karena itu, Rina Nose menegaskan bahwa dia tidak berada di dalam kubu manapun, baik kubu percaya Covid-19 ataupun kubu tidak percaya Covid-19. Karena Covid-19 bukanlah kepercayaan.
"Saya mah gak mau kubu-kubuan. Saya ada di barisan luar yang mau berpikir, belajar, dan nyari tahu," ujar Rina Nose.
Baca Juga: Wagub Jabar Minta Wisatawan dari Luar Daerah Tak Datang Dulu ke Jawa Barat
Tak hanya untuk berpikir, eksperimen yang dilakukannya juga untuk menguji semua informasi yang ada terkait Covid-19.
"Saya mah cuma mikir, nyari tahu, studi banding, dan menguji semua informasi yang ada. Kan eksperimen memang dilakukan untuk menguji kebenaran. Dan dari hasil uji yang saya lakukan, saya gak akan ngasih kesimpulan apa-apa dulu, cuma ngajak mikir aja," kata Rina Nose.
Di akhir unggahannya, Rino Nose mempertanyakan apa yang salah dari eksperimennya sehingga menuai banyak hujatan. Padahal, eksperimen yang dilakukannya itu tidak menyakiti siapapun.
Baca Juga: Tawarkan Harga Murah, Tiga Calo Rapid Test di Stasiun Pasar Senen Berhasil Ditangkap Polisi
"Nah sekarang kan saya dihujat nih, gara-gara sambel cireng dan hasilnya positif. Kalau boleh saya bertanya, apa atuh yang salah dari eksperimen uji sampel yang saya lakukan? Kan saya gak menyakiti makhluk hidup manapun dengan eksperimen saya (yang nyakitin mah justru komentar netizen)." tutur Rina Nose.***
