"Ini makananku, makanan untuk jiwa dan hatiku", kata Maze, seorang perempuan kecil dan bersemangat, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Maze lahir pada tahun 1914 dari keluarga kelas menengah, ia dididik di rumah oleh ibunya yang tegas sementara ayahnya mengelola pabrik pupuk.
Baca Juga: Heboh! Banjir 'Darah' di Jalan Desa Jenggot Pekalongan Bikin Ngeri, Warga Justru Tidak Kaget
Selanjutnya, Maze mengenyam studi di Paris Ecole Normale de Musique di Paris, konservatori di arondisemen ke-16.
Hal itu ia lalui sebelum memulai karir panjang sebagai pengiring di sekolah musik di ibu kota.
Selain memainkan piano, Maze juga menyukai yoga dan senam jari karena membuatnya tetap gesit.
Baca Juga: Joe Biden Turunkan Kapal Perang AS di Laut Natuna Utara, China Meradang dan Kirim Kapal Tandingan
Jika dia berhenti bermain, dia harus memberi makan imajinasinya.
"Tapi aku butuh sesuatu yang bisa disentuh. Kamu perlu mencicipi permen, dan jari-jariku perlu merasakan nada, untuk merasakan ini," katanya.
Maze baru saja merekam album musik keenamnya, rekaman tiga volume karya Debussy, yang dijadwalkan akan dirilis pada bulan April.