Lebih lanjut, dr. Tirta menambahkan jika hanya KPK atau tahanan napi lain yang mendapatkan vaskinasi menurutnya tidak masalah.
Namun, jika vaksinasi itu diberikan kepada seorang koruptor yang sudah mengambil uang rakyat itu tidak etis.
“Mosok orng yg ngambil hak rakyat, dapet vaksin yg dibeli pake uang rakyat. Kok kesannya gimana gitu yah hehehe,” ujarnya.
Baca Juga: Lama Idap Kanker Hati, 'Paman Boboho' Ng Man Tat Meninggal Dunia
“Tahanan koruptor itu enggak etis gitu loh, secara tidak tertulis itu enggak etis masa orang korupsi uang rakyat malah divaksinasi duluan daripada rakyat,” sambungnya.
Meskipun hal ini sudah terjadi, menurutnya harus ada evaluasi dari KPK dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia meminta, kepada Kemenkes dan juga KPK bisa menjelaskan alasan mengapa tahanan KPK itu bisa mendapatkan vaskinasi terlebih dahulu dibandingkan orang-orang yang sudah diprioritaskan.
“Semoga @official.kpk dan @kemenkes_ri bisa menjelaskan. Prioritas kita itu: lansia, awak media, guru2 serta orng2 yg tinggal di area redzone yg kasus covidnya tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Tegaskan Warganet, Sule Bantah Isu Perselingkuhan Nathalie Holscher dan Sang Manajer
Seperti diketahui, sebelumnya KPK mengadakan program vaksinasi COVID-19 pada 18 Februari sampai 23 Februari 2021 terhadap seluruh insan KPK, tahanan, jurnalis, dan pihak eksternal lain yang berada di lingkungan KPK.