PR BEKASI - Perjalanan perfilman Indonesia yang sudah dikenal lama di Indonesia tampaknya kini terhambat dengan hadirnya pandemi.
Mulai dari penutupan bioskop hingga keengganan penonton datang kembali ke Bioskop ketika sudah mulai dibuka kembali dengan kapasitas 50 persen, menjadi sebuah dilematis bagi pelaku di industri film Tanah Air.
Seperti dikatakan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengatakan masalah ekonomi dan ketakutan akan Covid-19 membuat produksi perfilman di Indonesia tidak ingin ambil risiko.
Berpindah ke layanan streaming digital menjadi salah satu peluang bertahan juga perlu dilihat lebih jauh. Apakah benar bisa mengganti pemasukan ketika berpindah dari bioskop?
Baca Juga: Prank Polisi Usai Berpura-pura Jadi Mata-mata Korea Utara, Pria Ini Terancam Hukuman Penjara
Baca Juga: Jokowi Tak Boleh Tampak Bodoh, Fahri Hamzah: Seharusnya Juru Bicara Tak Mondar-mandir Masuk TV
Baca Juga: 9 Tips Jelang Persiapan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi, Percaya Diri dan Minta Motivasi
Produser Miles Picture, Mira Lesmana melihat streaming digital yang jadi alternatif bagi rumah produksi saat pandemi ini, untuk tetap membuat film atau serial.
Namun begitu, menurutnya jika dibandingkan dengan bioskop, layanan streaming digital tidak mampu menutup biaya produksi keluar untuk film besar.