Denny Darko Tanggapi Ibunda Felicia yang Ngamuk Hingga Coreng Nama Baik Jokowi: Kalau Zaman Dulu, Pasti Hilang

- 9 Maret 2021, 08:26 WIB
Ahli tarot, Denny darko
Ahli tarot, Denny darko /Instagram @denny darko/

PR BEKASI - Hubungan Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue dikabarkan putus semakin mencuat ke publik.

Tak sampai disitu, Kaesang juga dituding selingkuh dengan Nadya Arifta.

Hal tersebut membuat ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau murka terhadap Kaesang Pangarep.

Tak tinggal diam, Meilia Lau mengunggah ungkapan hatinya ke media sosial Instagram.

Baca Juga: Datangi Kemenkumham dan Temui Mahfud MD, AHY: Tidak Bisa Begini, Sama Saja Kami Direbut Kedaulatannya

Baca Juga: Soroti Kisruh Partai Demokrat dan Sebut Nazaruddin Danai KLB Anak Buah SBY: Kelihatannya Uangnya Masih Banyak

Baca Juga: BLT Kemensos Ibu Rumah Tangga Rp2,4 Juta Disalurkan Maret 2021, Simak Cara Dapatkannya

Bukan hanya menyudutkan Kaesang Pangarep hingga menyumpahi nyungsep, Meilia Lau pun menyeret nama Presiden Jokowi dalam kasus tersebut.

Perseteruan antara keluarga pacar lama Kaesang Pangarep yang diwakili Ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau dengan keluarga Jokowi hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda berdamai antara dua belah pihak.

Ibunda Felicia, Meilia Lau mengamuk dengan menuduh kalau Kaesang adalah lelaki yang tak bertanggungjawab lantaran menghilang usai menjanjikan menikahi putrinya.

Dalam beberapa pernyataan bernada mengamuk itu, Ibunda Felicia, Meilia Lau pun sempat dinilai mencoreng nama baik Presiden Jokowi hingga dirinya meminta maaf.

Ibunda Felicia mengaku sempat kaget sewaktu mengetahui kalau Kaesang ternyata sudah menggandeng wanita lain dan menuduhnya berselingkuh.

Baca Juga: Sentil Anies Baswedan Soal Janji Rumah DP 0 Rupiah, Ferdinand Hutahaean: Sudah Gagal, Terjerat Korupsi Lagi

Dengan begitu, ibunda Felicia seolah menantang Presiden Jokowi yang dikatakan baka dicarinya bila Kaesang tak kunjung memberi kabar.

"Kalau anaknya (Kaesang) kaga bisa dicari pasti org tuanya (Jokowi) kita cari," tuturnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari unggahan sebuah akun di Instagram pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Sementara itu, Kaesang yang kemudian muncul untuk kmemberi klarifikasi mengatakan dirinya tidak menghilang tanpa kejelasan, namun memang sudah putus dengan Felicia.

Dengan wajah yang kesal, Kaesang juga menuturkan kalau saat meminta untuk mengakhiri hubungan dengan Felicia, dia malah dimaki oleh keluarga Felicia.

Seorang tarot reader, Denny Darko dalam sebuah video yang baru saja diunggah lewat kanal YouTube miliknya sempat menerawang yang sebenarnya terjadi antara Kaesang dengan Felicia.

Baca Juga: Nadya Arifta Ungkap Kisahnya dengan Kaesang Pangarep dan Sebut Sama-sama Miliki Hobi Keluar Malam

Denny Darko penasaran dengan pernyataan Kaesang yang mengaku kalau dirinya dimaki-maki tanpa menjelaskan lebih lanjut makian seperti apa dan siapa yang melakukannya.

"Dan waktu berpisah pun, dia juga katanya sempat dimaki-maki. Tapi enggak jelas, dimaki-maki itu dimaki seperti apa dan oleh siapa," kata Denny Darko dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Senin, 8 Maret 2021.

Menurut Denny Darko, dirinya seakan teringat dengan apa yang sering terjadi di masa lalu, yaitu masa di saat orang-orang tak ada yang berani untuk memaki presiden.

Sebab, sekali memaki atau bahkan cuma mengkritik, orang tersebut beserta keluarganya bisa-bisa hilang tanpa ada yang mengetahui, sebagaimana diberitakan Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Ibunda Felicia Ngamuk dan Coreng Nama Baik Jokowi, Denny Darko: Kalau Zaman Dulu, Pasti Hilang".

Bila pun tidak hilang, minimal orang itu dan keluarganya bakal jatuh miskin dan sulit untuk mengembangkan karier atau mendapat status baik di masyarakat.

Baca Juga: Terdampak di Bantar Gebang hingga Babelan, Berikut Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini, 9 Maret 2021

"Siapa yang berani memaki-maki anak presiden. Kalau dulu udah hilang. Sekeluarga itu langsung miskin," katanya.

Maksud dari Denny Darko merujuk pada situasi Indonesia di masa Orde Baru atau selama 32 tahun di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Ketika itu, kanal aspirasi masyarakat yang digadang-gadang menjadikan Indonesia negara demokrasi ditutup oleh pemerintahan Soeharto.

Sejarah mencatat banyaknya aktivis yang lantang menyuarakan kritiknya terhadap Presiden Soeharto dan keluarganya mendadak hilang, atau minimal dipenjara bertahun-tahun.

Tak cuma itu, sejumlah media pers bernasib malang ketika harus dibredel oleh pemerintah Soeharto lantaran kerap mengkritik Presiden Soeharto beserta keluarga Cendana.*** (Ferdy Yudha Pratama/Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: pangandaran pikiran rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x