Network
PR BEKASI – Meski Drama Korea Star-Up telah usai namun kisah cinta dan perjuangan tokoh dari Star-Up masih dikenang oleh penggemar.
Salah satu alasan mengapa Star-Up tersimpan di hati penggemar adalah pelajaran penting terkait karir yang relevan di kehidupan masa kini.
Berikut 8 Pelajaran Penting dari Star Up seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Her World pada Sabtu, 20 Maret 2021.
1. Ketahui nilai Anda
Di episode 3, Seo Dal-mi (Bae Suzy) dengan percaya diru berkata: “Saya ingin berada di lantai 32. Lift yang kita pakai tidak akan membawaku ke sana. Aku harus memilih lift yang dapat melakukannya. Itulah mengapa saya berhenti,”
Baca Juga: Agar Warga Ingat Salat, Kota Cimahi Akan Pasang CCTV dengan Suara Azan
Baca Juga: Yuk Puasa di Bulan Sya’ban! Tidak ada Puasa Sunnah yang Rasulullah Amalkan Sebanyak di Bulan Ini
Ketika dia merasa tidak dihargai dan dimanfaatkan oleh mantan bosnya, dia mengumpulkan keberaniannya dan meninggalkan pekerjaannya.
Keputusan itu membuka jalan dan peluang yang lebih baik, yang pada akhirnya memungkinkannya menjadi CEO Samsan Tech.
2. Mempunyai passion (gairah) dibidang yang dijalani
Sulit untuk menemukan seseorang yang lebih menyukai apa yang mereka lakukan selain Nam Do-san ( Nam Joo-hyuk).
Karakter ini hidup dan bernafas kode, dan sangat bangga dengan apa yang dia lakukan. Ketika seseorang membutuhkan solusi untuk suatu masalah, mereka beralih ke Do-san.
Jika Anda benar-benar bersemangat tentang sesuatu hal itu akan terlihat dalam pekerjaan Anda.
Baca Juga: Disamakan dengan Anjing oleh Ruhut Sitompul, Yan Harahap: Beginilah Cara Dia Mendidik Anak-anaknya
3. Mencari mentor atau guru
Sepanjang seri, terlihat jelas bahwa Seo Dal-mi belajar banyak dari mentor Sandbox-nya, Han Ji Pyeong ( Kim Seon-ho).
Dal-Mi kerap berkonsultasi dengan seseorang yang memiliki pengalaman lebih dari dirinya untuk mendapat pengetahuan dan sudut pandang.
4. Perhatikan ketentuan kecil dalam kontrak
Menjelang akhir episode anggota Samsan Tech harus berpisah karena skema aqhiring (mengakuisisi perusahaan dengan tujuan mempekerjakan karyawan terbaiknya) oleh perusahaan teknologi 2STO.
Kontrak bisa membingungkan oleh karena itu jangan ragu bertanya pada ahli hukum.
Baca Juga: Anies Baswedan Banyak Dipilih Anak Muda untuk Jadi Presiden 2024, Refly Harun: Dia Musuh Bersama
5. Percaya diri dan perbanyak relasi
Dal-mi adalah lambang dari berpura-pura sampai jadi. Dia mungkin tidak mengenyam pendidikan perguruan tinggi formal, tetapi kemampuannya yang tenang dan percaya diri untuk mengartikulasikan pemikiran dan idenya telah memungkinkannya melakukan hal-hal yang menurut orang lain tidak mungkin dilakukan.
6. Jangan takut membuat keputusan sulit
Ketika Dal-mi bertanya kepada mentornya, Han Ji-pyeong tentang tip untuk menjadi CEO yang baik, dia menjelaskan: “Tidak ada hal seperti itu. Apa pun yang Anda pilih, Anda akan dikritik. Anda tidak dapat membuat keputusan apa pun jika Anda takut dikritik. Dan jika Anda tidak bisa membuat keputusan, Anda tidak bisa menjadi CEO."
Alih-alih membuat keputusan berdasarkan apa yang menurut Anda akan membuat orang lain bahagia, buatlah keputusan berdasarkan apa yang Anda inginkan. Anda tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak apa-apa.
Baca Juga: United Kalah Atas Leicester City di FA Cup, Tagar #OleOut Kembali Menggema di Jagat Twitter
7. Terima kritik dengan tangan terbuka
Sebagai seorang mentor, Han Ji-Pyeong memiliki watak yang keras kepada timnya tetapi ia memberi saran dan kritik yang membangun.
Alih-alih menyerah atau membantah kritik keras, Dal-mi mencoba memperbaiki dirinya sendiri untuk menjadi CEO yang lebih baik dan lebih efisien.
8. Buang ego
Akan ada saat-saat ketika Anda harus membuang harga diri Anda untuk kebaikan yang lebih besar dan untuk mencapai tujuan Anda.
Baca Juga: Messi Kembali Ukir Rekor Bersama Barcelona, Kali Ini Kalahkan Rekan Setimnya Dulu, Xavi Hernandez
Siapa yang bisa melupakan adegan di mana CEO Dal-mi berlutut hanya untuk mendapatkan desainer Jeong Sa Ha (diperankan oleh Stephanie Lee) di timnya?
Ketika Samsan Tech dipaksa berpisah, Dal-mi mendapati dirinya menganggur. Alih-alih mengasihani diri sendiri, dia melamar posisi sebagai Manajer Perencanaan Strategis di perusahaan musuh bebuyutannya, In Jae ( Kang Han Na).***
