Namun sekarang Brand tersebut meminta maaf atas kebingungan yang ditimbulkannya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Sabtu, 10 April 2021.
Dikirim oleh Fipperslipper pada Rabu, 07 April 2021
Meskipun insiden ini baru terjadi beberapa hari yang lalu, myBurgerlab dengan cepat membahas topik sepatu 'ramah Muslim' yang memang menyita perhatian di Negeri Jiran tersebut.
Baca Juga: PDIP Belum Patenkan Calon Presiden di Pemilu 2024, Hasto Kristiyanto: Kami Serahkan kepada Megawati
Dilansir dari Advertising + Marketing, salah satu pendiri MyBurgerLab, Chin Renyi, mengatakan bahwa timnya menganggap lucu untuk mengolok-olok sepatu itu, sebuah topik yang memang sedang tren baru-baru ini di sana.
Meski telah meminta maaf tetapi gelombang kritikan masih terlihat di akun resmi milik Fipper, Fipperslipper.
Tampak, warganet Malaysia yang menilai bahwa branding dan marketing tersebut murahan.
"Ada yang mengaplikasikan logo Halal tak? Betapa strategi pemasaran yang buruk dan apa hubungannya slipper dengan agama dan ras sekarang?" ucap Michael Chan.
"Gimik murah dan mengandalkan agama. Branding dan pemasaran gagal," ucap Nur Farahin.
"Bro, kalau begitu taruhlah ‘muslimah friendly’ atau stocking friendly. Para lansia juga memakai stocking setiap saat! Bahkan tidak perlu mengedepankan keramahan apapun! Siapa yang mau beli, beli." ucap Shamsul Shafiq Sulaiman.***