“Kalian d*ngu sekali kalau sampai membelinya. Kalian membuat kaya penjual buku bajakan. Jika kalian tidak punya uang, pinjam bukunya ke teman, perpus, dan lain-lain,” tulisnya.
“Atau baca di Ipusnas (aplikasi online Perpustakaan Indonesia). Gratis. Jangan malah mensupport tukang bajak,” tulisnya melanjutkan.
Seakan belum puas, pada paragraf terakhir tulisan bahkan menyampaikan kata kasar bagi mereka yang membeli buku bajakan.
“Paham di mana g*blok kalian? Ada yang gratis, eh malah beli bajakan. Buku bajakan itu sepeser pun tidak bayar pajak, royalti, dan lain-lain,” tulisnya.
Akun @harisFQ pun mengutarakan bahwa permasalahan yang luput disorot yakni audiens pembaca buku Tere Liye.
Menurutnya, audien pembaca buku Tere Liye itu mayoritas anak sekolah yang belum paham dengan isu pembajakan.
“Masalahnya, Bung Tere, audiens buku Anda itu mayoritas anak SMP dan SMA yang belum ngeh sama isu pembajakan buku. Baik itu buku fisik maupun ebook,” katanya dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Selasa, 25 Mei 2021.
Dia juga menyayangkan kata-kata kasar yang dikeluarkan Tere Liye.