Kritik Kasar Tere Liye soal Pembeli Buku Bajakan Jadi Sorotan, Warganet: Makin Nampaklah Arogansi Anda Bung

- 25 Mei 2021, 14:19 WIB
Salah satu buku karya Tere Liye.
Salah satu buku karya Tere Liye. /Instagram/@tereliyewriter

PR BEKASI – Penulis bernama Darwis atau yang lebih dikenal dengan Tere Liye mendadak menjadi sorotan warganet di Twitter.

Hal Ini disebabkan unggahan berisi ungkapan kekesalan yang diduga ditulis oleh Tere Liye.

Dalam unggahan tersebut menyinggung tentang buku milik Tere Liye yang dijual murah di sejumlah e-commerce.

Baca Juga: Bukan Doa Semua Agama yang Harusnya Diminta Yaqut, Tere Liye: Doa Ruqyah Setan Koruptor di Tubuh Kemenag

Buku karya Tere Liye itu dijual dengan harga Rp20.000 sampai dengan Rp30.000 itu pun disebut-sebut buku bajakan.

Unggahan kekesalan itu dibagikan di Twitter oleh akun bernama @harisFQ pada Selasa, 2 Mei 2021.

Buku Tere Liye yang dijual di Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dll dengan carga Rp20.000 s/d Rp30.000, nyaris 100 persen bisa dipastikan bajakan,” bunyi tulisan tersebut.

Baca Juga: Kritik Gus Yaqut yang Minta Tiap Acara Diisi Doa dari Semua Agama, Tere Liye: Jangan Lebay Sok Toleran

Pada paragraf kedua, ngkapan yang diduga dari Tere Liye itu pun memakai kata kasar yang ditujukan kepada orang yang membeli buku murah yang diduga bajakan tersebut.

Kalian dungu sekali kalau sampai membelinya. Kalian membuat kaya penjual buku bajakan. Jika kalian tidak punya uang, pinjam bukunya ke teman, perpus, dan lain-lain,” tulisnya.

Atau baca di Ipusnas (aplikasi online Perpustakaan Indonesia). Gratis. Jangan malah mensupport tukang bajak,” tulisnya melanjutkan.

Baca Juga: Meghan Markle Luncurkan Buku, Sindir Kerajaan karena Kesal Gelar Militer Pangeran Harry Dicopot

Seakan belum puas, pada paragraf terakhir tulisan bahkan menyampaikan kata kasar bagi mereka yang membeli buku bajakan.

Paham di mana goblok kalian? Ada yang gratis, eh malah beli bajakan. Buku bajakan itu sepeser pun tidak bayar pajak, royalti, dan lain-lain,” tulisnya.

Akun @harisFQ pun mengutarakan bahwa permasalahan yang luput disorot yakni audiens pembaca buku Tere Liye.

Baca Juga: Densus 88 Sita Sejumlah Buku Milik Terduga Teroris di Perumahan Karawang

Menurutnya, audien pembaca buku Tere Liye itu mayoritas anak sekolah yang belum paham dengan isu pembajakan.

“Masalahnya, Bung Tere, audiens buku anda itu mayoritas anak SMP dan SMA yang belum ngeh sama isu pembajakan buku. Baik itu buku fisik maupun ebook,” katanya dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter-nya, Selasa, 25 Mei 2021.

Dia juga menyayangkan kata-kata kasar yang dikeluarkan Tere Liye.

Baca Juga: Film Bajakan Marak Beredar di Telegram, Joko Anwar: Kami Harus Mengadu Ke Mana?

Menurutnya, kata kasar tersebut semakin menampakan arogansi dari Tere Liye.

Sekarang mereka yg polos itu anda dungu dan goblokkan, makin nampaklah arogansi anda Bung Tere,” ujarnya.

Tangkapan layar cuitan.
Tangkapan layar cuitan.


Dia menyadari bahwa mungkin Tere Liye lelah dengan permasalah pembajakan buku di Indonesia.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, PDI Perjuangan Akan Luncurkan Buku tentang Megawati Menjaga Bumi

Saya tahu anda lelah dgn isu ini, tapi alih-alih mengedukasi dgn baik, anda malah memilih menggunakan kata kasar,” ujarnya.

Namun menurutnya, perjuangan melawan pembajakan adalah jalan yang panjang.

Kalau anda lelah menghadapi isu pembajakan, berhenti saja menulis, mungkin jualan kopi susi akan lebih laku,” tuturnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sindikat Pemalsuan Buku Nikah, Berikut Perbedaan Ciri Buku Nikah Asli

Karena pembajakan buku ini perjuangan di jalan panjang," ujarnya melanjutkan.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Twitter @harisFQ


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x