Azril Azahari mengatakan bahwa tes PCR boleh berbayar, mengingat tes tersebut membutuhkan proses laboratorium, tapi alangkah baiknya harga tes PCR tidak terlalu mahal dan terjangkau untuk masyarakat.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar tes antigen digratiskan, agar masyarakat dipermudah mengunjungi destinasi pariwisata.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar harga maksimal tes PCR untuk mendeteksi Covid-19 adalah sebesar Rp550.000 dan hasilnya dapat diketahui maksimal 1x24 jam.
"Saya sudah berbicara dengan menteri kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR ini berada di kisaran antara Rp450.000sampai Rp550.000," kata Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 15 Agustus 2021.
"Selain itu saya minta juga agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1x24 jam, kita butuh kecepatan," sambungnya.
Jokowi pun berharap, dengan rentang harga tersebut maka tes Covid-19 akan semakin banyak.
"Salah satu cara untuk memperbanyak pengujian adalah dengan menurunkan harga tes PCR," kata Jokowi.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan lewat surat edaran nomor HK. 02.02/I/3713/2020 tentang Batasan Tarif Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) tertanggal 5 Oktober 2020 menetapkan tarif tertinggi RT-PCR termasuk pengambilan swab adalah Rp900.000.