"Jadi sistem pencernaannya diubah dulu, tidak di anus tapi di pinggang, dibuatkan dulu lubang stoma, hampir 2 bulan ini," kata Nurul Qomar.
Menurut Nurul Qomar, sebelum divonis mengidap kanker usus stadium 4C, dirinya sempat mengalami beberapa gejala, di antaranya tak bisa BAB dan buang gas.
"Satu waktu selama satu bulan itu tidak bisa buang air besar dan buang gas. Perut keras seperti mau pecah," kata Nurul Qomar.
Nurul Qomar menjelaskan bahwa kanker usus yang dialaminya saat ini disebabkan oleh faktor genetika dan pola makan yang tidak sehat.
"Setelah dilakukan pemeriksaan secara seksama, saya ada faktor genetika hereditas, sudah lama. Tapi barang kali ada satu keadaan, pola makan yang tidak sehat," kata Nurul Qomar.
Oleh karena itu, saat ini Nurul Qomar dilarang makan makanan instan, karena hal itu akan semakin memicu sel-sel kanker yang ada.
"Saya sudah tidak bisa makan menu instan. Kalau mau yang gurih-gurih, bisa ayam kampung dibikin kaldu," ucapnya.
"Kalau gurihnya instan, tidak bisa lagi saya konsumsi. Karena secara perlahan tapi pasti, itu adalah pemicu sel-sel kanker yang ada," tutur Nurul Qomar.***