Sedang Tidur di Kereta Bawah Tanah, Penumpang Tewas Ditikam

- 22 November 2021, 11:50 WIB
Seorang pria berusia 32 tahun tewas saat sedang tidur di kereta bawah tanah usai lehernya ditikam pisau oleh orang tak dikenal.
Seorang pria berusia 32 tahun tewas saat sedang tidur di kereta bawah tanah usai lehernya ditikam pisau oleh orang tak dikenal. /Daily Mail

PR BEKASI - Baru-baru ini insiden mengerikan membuat heboh para penumpang kereta bawah tanah di Kota New York.

Seorang penumpang kereta bawah tanah Manhattan Kota New York tewas ditikam pisau oleh orang tak dikenal.

Kejadian itu merupakan yang kedua kali dalam 24 jam terakhir yang terjadi di kereta bawah tanah New York dan kini polisi sedang mencari pelaku yang diketahui merupakan seorang pria.

Sosok pelaku telah diketahui oleh CCTV di lokasi kejadian dan foto-fotonya pun telah viral di berbagai media sosial.

Baca Juga: Viral Video Proses Pemulasaraan Jenazah Korban Kecelakaan di Rumah Sakit, Warganet Banjiri Doa

Tersangka menikam korban yang merupakan seorang pria berusia 32 tahun, tepat di bagian lehernya tanpa alasan saat kereta sedang transit di Stasiun Penn Manhattan.

Dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail, pelaku pun langsung melarikan diri sesaat kereta tersebut transit di stasiun itu.

Selang beberapa saat, paramedis pun langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Naasnya setiba di rumah sakit, korban langsung dinyatakan meninggal akibat luka yang cukup parah di lehernya.

Baca Juga: Ironi Ikatan Cinta 18 November 2021: Aldebaran Kecelakaan Gegara Ulah Ikbal, Reyna Jadi Anak Yatim?

Dalam foto yang beredar, terlihat darah dari korban memenuhi seluruh stasiun kereta tersebut.

Sementara pelaku yang tertangkap CCTV juga terlihat berlumuran oleh darah korban.

Serangan yang terjadi di hari Minggu lalu itu membuat tingkat kejahatan di kereta bawah tanah dan stasiunnya semakin tinggi di Kota New York.

Dari 8 November hingga 14 November, tindak kejahatan di kereta telah meroket sebesar 140 persen daripada tahun lalu.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 18 November 2021: Rencana Jahat Iqbal Terkuak, Aldebaran Sekarat Gegara Kecelakaan?

Sementara dalam 28 hari terakhir, tindak kejahatan di kereta naik 45 persen dengan total 186 kasus.

Menurut polisi, penusukkan di kereta bawah tanah itu terjadi sekitar pukul 12.17, ketika kereta api nomor dua memasuki Stasiun Penn Manhattan.

Korban, seorang pria berusia 32 tahun, sedang menumpangi kereta tersebut saat diserang.

Paramedis kemudian membawanya ke Rumah sakit Bellevue di mana kemudian korban dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Tubagus Joddy Sesali Kecelakaan yang Tewaskan Vanessa Angel dan Bibi, sang Ayah: Masih Tidak Percaya

Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa korban tidak mengenal bahkan memprovokasi pelaku.

Menurut foto-foto yang telah dirilis oleh Departemen Kepolisian Kota New York, pelaku terakhir terlihat melarikan diri dari stasiun dengan topi bisbol putih, masker hitam, jaket abu-abu, kemeja putih, celana hitam, dan sepatu hitam.

Pelaku memiliki tinggi badan sekitar 180 cm dengan berat badan sekitar 84 kg.

Sebagai informasi, insiden ini terjadi satu hari setelah seorang pria juga dilarikan ke rumah sakit karena wajahnya ditebas di sebuah stasiun kereta bawah tanah.

Baca Juga: Tragedi Ikatan Cinta 15 November 2021: Hendak Pulang, Aldebaran Sekeluarga Alami Kecelakaan, Disabotase?

Tak hanya itu pada awal bulan November, seorang pria yang mengenakan topeng serupa dengan film The Purge juga menyerang orang asing menggunakan kapak.

Korban yang berusia 51 tahun itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dengan luka serius di bagian lengannya.

Masih banyak kejahatan-kejahatan lain yang terjadi di stasiun kereta bawah tanah Kota New York belakangan dan ini tentu membuat warga ketakutan.

Penting untuk diketahui, leher merupakan bagian tubuh manusia yang paling rentan.

Baca Juga: Sebut Sosok Artis Inisial R Baru Menikah akan Kecelakaan di 2022, Ahli Tarot: Banyak yang Bilang Dia Pansos

Itu alasan kenapa dalam hukuman mati seperti dipenggal dan digantung maupun menyembelih hewan melalui leher lazim dilakukan, karena diyakini mempercepat proses kematian.

Leher kita merupakan bagian tubuh dengan struktur anatomi yang kompleks, banyak ragamnya, sempit daerahnya, dan vital fungsinya.

Diketahui ada tiga bagian leher yang paling cepat menyebabkan kematian. Pertama adalah tulang leher dan organ di dalamnya.

Ketika tulang leher menjadi patah, retak, atau dislokasi, maka kondisi tulang menjadi tidak stabil. Hal ini membuat sumsum tulang (medulla spinalis) yang terdapat di dalamnya cedera.

Baca Juga: Indigo Terawang Ada Sosok Raksasa Besar sebelum Kecelakaan Vanessa Angel: Kulitnya Gelap dan Bertanduk

Selain terhentinya nafas, gangguan akibat cederanya sumsum tulang belakang di daerah leher juga mengakibatkan kelumpuhan tangan dan kaki, ketidakmampuan untuk buang air besar dan kecil dan terganggunya fungsi organ lain di bawah leher.

Pada keadaan demikian, meskipun kemungkinan jantung dan paru-paru masih bisa bertahan dengan bantuan obat-obatan maupun teknologi canggih, saraf yang berada di sumsum tulang belakang tetap sudah mati.

Kedua adalah trakea, ketika memotong atau menyumbat trakea, maka pasokan aliran udara ke paru-paru akan terhenti. Hal ini menyebabkan, dalam beberapa menit saja organ tubuh akan segera kekurangan oksigen.

Ketiga adalah pembuluh darah arteri karotis, jika terpotong maka pasokan darah ke otak segera terhenti.***

 

 

Editor: Ghiffary Zaka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah