Network
Selain memperhatikan utilitas sehari-hari, Tasya juga mulai memilah sampah sesuai dengan kategorinya. Jika memiliki sampah organik, dia menyarankan untuk sampah tersebut agar dibuat kompos.
"Tapi, buat kita-kita yang enggak kreatif amat (untuk melakukan daur ulang sampah), kita bisa memilah sampah yang nantinya kita salurkan ke bank sampah, agar dikelola dan diaur ulang dengan baik oleh mereka yang lebih jago mengelolanya," ungkapnya.
Baca Juga: BTS dan Presiden Jokowi akan Hadiri Sidang Umum PBB, ARMY: Pak Jokowi Kasih Sepeda ke Namjoon
Ketika ditanya mengenai alasan dirinya melakukan hal terkait keberlangsungan dan lingkungan, Tasya mengaku sudah familiar dengan isu tersebut sejak dirinya duduk di bangku SMP.
Ketika itu, dia ditunjuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI sebagai Duta Lingkungan sejak tahun 2005.
"Dari tanggung jawab untuk jadi Duta Lingkungan, aku belajar banyak. Anak muda juga bisa kontribusi lewat lingkungan untuk Indonesia dan bumi. Concern-ku memang di lingkungan, dan aku senang bisa menyuarakan hal-hal positif lewat platform yang aku punya," tutur Tasya Kamila.
Baca Juga: Curi Kain Kafan dari Makam Baru, Warganet Heran dengan Tingkah Pelaku
Dia pun tak mengelak bahwa memulai untuk menerapkan gaya hidup hijau dan berkelanjutan memang sangat sulit.
Namun, dia berpendapat bahwa sudah tidak ada alasan bagi anak muda, untuk menutup mata dan tidak bergerak untuk melestarikan lingkungan.
"Sudah banyak resources dan informasi yang bisa diakses tentang bumi kita. Sudah tidak ada alasan lagi untuk enggak tau, kita harus mulai dari sekarang, dari diri sendiri. Langkah kecil kalau dilakukan kolektif juga akan berdampak besar." ungkap Tasya.***
