Menurutnya, hal tersebut sangat tidak konsisten dengan upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan membuat pengorbanannya sia-sia.
"Ini kan gak konsisten menangani pandemi? Bisa sia-sia dong pengorbanan kita?," tulis Katon Bagaskara mengakhiri cuitannya.
Meski tidak mendapat banyak tanggapan dari warganet, beberapa warganet menilai bahwa perbandingan yang dilakukan Katon Bagaskara tidak seimbang.
"Konser musik itu jatuhnya buat hiburan. Demo esensinya untuk menyuarakan aspirasi rakyat, yang mana bukannya fokus penanganan covid malah buru-buru mengesahkan Omnimbus Law. Jelas rakyat marah, ga apple to apple nih perbandingannya," tulis akun @safirannisaa14.
temen2 saya mau tuker pikiran niii : gara2 covid, bikin kerumunan spt konser musik aja ga boleh, tapi kenapa demo2 yg kdg gak protokol & bisa bablas anarki rusak fasilitas2 rakyat malah diiznkan ya ?????????? Ini kan gak konsisten menangani pandemi? bs sia2 dong pengorbanan kita?— Katon Bagaskara Official (@katonbagaskara) October 13, 2020
Baca Juga: Diduga Sakit Hati karena Dimarahi, Pria Ini Hantam Anak Majikannya dengan Balok Kayu
"Ada asap pasti ada api. Coba tanya sama anggota DPR kenapa nekat mengesahkan UU Cipta Kerja cilaka itu di tengah pandemi. Padahal jelas-jelas sejak awal rakyat menolak. Coba buka mata hati dong, ini untuk keperluan rakyat banyak. Kok yang dipikirin konser musik. Duh mirissss...!," tulis akun @AkunDidi.
Namun ada pula yang setuju dengan pendapat Katon Bagaskara tersebut.
"Iya Mas Katon. Gimana ya Mas, cara mempermudah izin pengadaan konser disaat pandemi seperti sekarang? Sepertinya kok banyak sekali regulasinya. Btw, ini saya pengen banget nonton konser hehe...," tulis akun @Baghost32.
"Ini yg saya bingung Om K. Kok plin plan nih pengampu kebijakannya," tulis akun @destavaiwira.***
Editor: M Bayu Pratama