PR BEKASI – Stroke merupakan salah satu penyakit yang paling dihindari. Pasalnya, pasca-serangan stroke seseorang kemungkinan akan mengalami gangguan pada anggota tubuhnya secara permanen.
Namun, salah satu penyebab stroke tidak bisa dihindari, yakni faktor bertambahnya usia dan riwayat keluarga. Selain itu, gaya hidup yang dijalani saat muda juga dapat menyebabkan risiko terkena serangan stroke meningkat.
Maka dari itu, selagi masih muda, baik yang tidak memiliki maupun memiliki riwayat keluarga yang terkena stroke untuk memperhatikan gaya hidup yang dijalaninya.
Baca Juga: Serang Balik Refly Harun, Ferdinand Hutahaean: Jangan Jadi Opinion Maker, Malu Sama Tiang Listrik
Berikut 5 faktor gaya hidup atau perilaku di usia muda yang dapat menyebabkan risiko stroke meningkat, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Centers for Disease Cotrols and Prevention (CDC):
Pola Makan yang tidak teratur
Mungkin bagi sebagian warga Indonesia mengatur pola makan hanya dilakukan saat menurunkan berat badan saja.
Nyata, manfaat mengatur pola makanan lebih dari itu, perilaku seperti mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan tinggi garam merupakan perilaku yang menyebabkan risiko stroke.
Gorengan dan Ayam Geprek adalah contoh jenis makanan yang tinggi akan lemak trans, lemak jenuh, dan garam.
Baca Juga: Kurir Ini Ditangkap Polisi Usai Sebarkan Video Azan 'Hayya Alal Jihad', Ponselnya Disita
Selain stroke, pola makan yang tidak diatur dapat menyebabkan penyakit lainnya. Pola makan di sini bukan berarti Anda hanya sekadar mengurangi porsi makanan, tapi Anda betul-betul memperhatikan kandungan nutrisi makanan yang Anda konsumsi.
Selagi muda, mulailah mengenali berbagai pola makan yang sehat.
Jarang berolahraga atau jarang melakukan aktivitas fisik
Tak perlu diragukan lagi, berolahraga sangat penting bagi kesehatan fisik. Jarang melakukan olahraga juga dapat menyebabkan risiko penyakit stroke.
Hal itu disebabkan saat tubuh aktif melakukan olahraga, maka tubuh akan terhindar dari penumpukan lemak, gula berlebih, dan tentu saja obesitas. Mereka yang obesitas sangat rawan terkena stroke.
Baca Juga: Kesaksian Mengejutkan Eks Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat, Kami Dipaksa Makan Daging Babi
Membiarkan atau memperburuk Kegemukan/Obesitas
Jika Anda memiliki berat badan yang melebihi bobot ideal, sebaiknya Anda tak membiarkannya atau makin memperburuknya.
Berat ideal tiap orang berbeda. Namun untuk menentukannya sangat mudah. Berikut rumus menentukan berat badan ideal:
"Pria: Berat Badan (kilogram) - Tinggi Badan (sentimeter) – tinggi badan cm x10%= berat badan ideal"
"Wanita: Berat Badan (kilogram) - Tinggi Badan (sentimeter) – tinggi badan cm x10%= berat badan ideal"
Meminum alkohol
Minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar trigliserida (lemak yang dapat mengeraskan pembuluh darah). Selain itu konsumsi alkohol dapat menyebabkan risiko penyakit lain.
Baca Juga: Kurir Ini Ditangkap Polisi Usai Sebarkan Video Azan 'Hayya Alal Jihad', Ponselnya Disita
Merokok
Perokok aktif diketahui memiliki dua hingga empat kali lipat terkena stroke. Pasalnya kandungan nikotin yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah. Bagi Anda perokok aktif, sebaiknya Anda mulai membiasakan untuk mengurangi aktivitas ini.
Selain itu, perokok pasif (perokok yang menghirup asap rokok dari perokok aktif) juga memiliki risiko yang sama.
Selagi masih muda, sebaiknya kurangi atau hindarilah kelima perilaku di atas.***