Diproduksi 2 Juta Bungkus per Hari, Indomie Jadi Mi Instan Favorit Semua Kalangan di Arab Saudi

1 Februari 2021, 13:35 WIB
Mi instan asal Indonesia, indomie menjadi mi favorit di Arab Saudi./Arab News /

PR BEKASI – Indomie sebagai mi instan produksi Indofood asal Indonesia ini tidak diragukan lagi kenikmatannya untuk soal rasa.

Hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah menjadikan Indomie sebagai makanan yang bisa menggantikan nasi sebagai pengganjal perut.

Ketenaran indomie tidak hanya berlaku di Indonesia, Indomie juga sudah berhasil menggoda lidah orang-orang dari berbagai belahan dunia termasuk Arab Saudi.

Baca Juga: Film Bajakan Marak Beredar di Telegram, Joko Anwar: Kami Harus Mengadu Ke Mana?

Mie yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 1972 ini dibawa ke Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1986 oleh seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia yang merindukan cita rasa rumahan.

Harga yang terjangkau dan rasanya yang unik dengan cepat membuat berbagai elemen masyarakat di Arab Saudi menyukai Indomie.

Dengan popularitas Indomie di Arab Saudi yang semakin meningkat, akhirnya dibuatlah tiga parbik di Arab Saudi agar dapat memenuhi permintaan produk yang tinggi.

Baca Juga: Pernah Tunjukkan Gajinya Selama 3 Bulan ke Politikus, Denny Cagur: Dia Bilang Enak Juga Ya

Pabrik utama Indomie berlokasi di Jeddah, sebagai pabrik terbesar di kawasan MENA. Pabrik tersebut memproduksi hingga dua juta bungkus setiap hari sehari sejak dibuka pada tahun 1992.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News pada Senin, 1 Februari 2021 seorang pekerja rumah sakit Sarah Al-Suqair di Arab Saudi mengatakan bahwa Indomie telah menjadi bagian pokok di dapur.

Ia juga menambahkan kalau untuk membuat dan menikmati Indomie bisa dipakai di luar tidak hanya di rumah saja.

Baca Juga: Ngotot Adakan Olimpiade Tokyo, Yoshihide Suga: Bukti Kemenangan Manusia Melawan Pandemi

"Saya ingat saat mangkuk Indomie sedang menggila di sekolah, banyak yang menukarkan Indomie dengan uang, mainan, pernak-pernik, video gim dan film, atau bahkan bantuan seperti mengerjakan PR," ujarnya.

"Itu adalah bentuk selundupan yang paling enak di sekolah, ketia guru mulai melarang mereka," sambungnya.

Bahkan, ahli gizi Leila Bakri mengatakan bahwa kelemahannya yaitu tidak bisa menolak satu mangkuk Indomie walaupun itu tidak sehat.

Baca Juga: Akui Suka Teman Perempuannya, Anak 8 Tahun Dikeluarkan dari Sekolah

"Mi instan pada umumnya bukanlah makanan yang benar-benar sehat, karena kandungan natrium, MSG, dan bahan-bahan olahan di dalamnya. Tapi aku benar-benar tidak bisa menahannya," ujarnya.

Saat peracik atau perintis rasa-rasa yang ada di Indomie, Nunuk Nuraini meninggal dunia pada Rabu, 27 Januari 2021, masyarakat dunia berbondong-bondong mengunggah semangkuk Indomie dengan berbagai rasa sebagai persembahan untuk menghormati Nunuk Nuraini.

Seperti diketahui, Indofood sebagai pelopor produksi mi instan di Indonesia, dan merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia ini memiliki kantor regional di seluruh dunia dan Indomie tersedia di lebih dari 80 negara.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler