Heboh! Produk Mi Instan Asal Indonesia Diduga Jadi Penyebab Meroketnya Angka Kehamilan di Ghana

- 26 Desember 2020, 15:34 WIB
Ilustrasi mi instan, dikabarkan produk Indonesia jadi salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan di Ghana.
Ilustrasi mi instan, dikabarkan produk Indonesia jadi salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan di Ghana. /Pixabay

PR BEKASI – Sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini oleh Star-Ghana Foundation mengatakan mi instan bermerek Indomie diduga menjadi salah satu penyebab meroketnya angka kehamilan remaja di negara tersebut.
 
Selain Indomie, faktor kecanduan media sosial dan penggunaan uang elektronik (e-money) pun jadi faktor lain meningkatnya angka kehamilan remaja di negara Afrika yang terkenal akan budaya sepak bola tersebut.
 
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari World of Buzz, hasil studi tersebut dikemukakan di sebuah seminar nasional tentang kekerasan seksual berbasis gender dalam pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di Kota Tamale, Ghana.

Baca Juga: Minta Gus Yaqut 'Puasa Bicara’, Faizal Assegaf: Menag Lama ‘Ditendang’ karena Kerap Bikin Gaduh

Menurut pakar kesetaraan gender dan ketenagakerjaan Ghana Bashiratu Kamal, banyak gadis remaja di negara berjuluk “the black stars” tersebut didorong oleh keluarganya untuk melakukan hubungan seksual dengan iming-iming mereka akan diberikan imbalan.
 
“Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," katanya.
 
Hal tersebut karena tingkat kemiskinan yang tinggi di Ghana terutama selama masa pandemi Covid-19 sehingga mau tidak mau para orang tua mendorong anak-anaknya melakukan hal tersebut untuk bisa bertahan hidup.
 
“Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri,” kata Bashiratu Kamal.

Baca Juga: Turut Ucapkan Selamat Natal 2020, Anies Baswedan: Semoga Dapat Perkuat Rasa Persaudaraan Kita

Barang-barang imbalan tersebut terdiri dari berbagai macam barang mulai dari e-money, pulsa telepon genggam hingga makanan yang salah satunya adalah Indomie.
 
Hal Ini menunjukkan betapa buruknya kemiskinan di Ghana yang tidak hanya mempengaruhi orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda di negara tersebut, jika mereka harus menggunakan eksploitasi seks untuk bertahan hidup.
 
“Kami berharap pihak berwenang Ghana segera menyelidiki masalah ini untuk membantu anak perempuan maupun anak-anak sekolah lain tanpa memandang jenis kelamin agar mereka tidak perlu melakukan hubungan seksual sebagai cara mereka bertahan hidup,” kata Bashiratu Kamal.
 
Seperti diketahui, Indomie merupakan produk mi instan asal Indonesia yang populer di beberapa negara benua Afrika seperti Ghana, Nigeria, Afrika Selatan, dan Kamerun.

Baca Juga: Bingung Jokowi Malah Pilih Risma, Rocky Gerung: Bekas Koruptor Malah Diganti dari Partai yang Sama 

Indomie pertama kali masuk ke Afrika pada tahun 1988, tepatnya di Nigeria yang menjadikannya sebagai pionir produk mi instan pertama di benua Afrika.
 
Pada 1995, Indomie membangun pabriknya di Nigeria di bawah naungan Dufil Prima Foods yang merupakan pabrik penghasil mi instan pertama dari jenisnya sekaligus yang terbesar di Afrika.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: World of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x