Mom, Berikut Tips Hadapi Gejala Penyakit pada Anak saat Musim Pancaroba Tiba

24 Maret 2021, 10:32 WIB
Ilustrasi anak yang mengalami sakit di masa peralihan pancaroba saat ini. //PIXABAY/Victoria_Borodinova

PR BEKASI - Di tengah perubahan cuaca ekstrem saat masa pancaroba seperti sekarang, seringkali menimbulkan penyakit bagi anak yang menyebabkan sistem kekebalan tubuhnya menurun.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Medical Expert Combiphar, dokter Carlinda Nekawaty dalam webinar kesehatan, Selasa, 23 Maret 2021.

Menurut dirinya, sistem kekebalan tubuh anak belum mengenal apa itu agen penyebab penyakit.

Tubuh anak menganggap setiap infeksi adalah hal baru sehingga tubuh lebih rentan, berujung pada terjadinya gangguan di pencernaan dan pernapasan.

Baca Juga: Masih Sangat Muda, Universitas Airlangga Terima 4 Mahasiswa Umur 16 Tahun Lewat Jalur SNMPTN 2021 

Baca Juga: Jadwal dan Tata Cara Daftar Ulang ITB secara Online untuk Jalur Masuk SNMPTN 2021

Baca Juga: Seorang Ibu Tega Fitnah 3 Pesaing Putrinya Agar Tampil Tak Senonoh denganTeknologi Deepfake

"Penyakit umum pada anak selama cuaca ekstrem adalah diare, alergi, dan flu," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Antara.

Carlinda pun menjelaskan lebih lanjut gejala-gejala penyakit yang lazim dialami anak saat pancaroba.

Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang terlalu sering, seperti tiga kali atau lebih dari itu per hari.

Tinja anak akan lebih cair dan anak akan mengalami perut kembung, mual, muntah, demam, nyeri perut, dan merasa lemas.

Diare sendiri umumnya disebabkan oleh rotavirus atau infeksi bakteri serta penyakit.

Baca Juga: Sebut Ada 'Pengadilan Sesat' Terhadap HRS, Rocky Gerung: Habib Rizieq Dijadikan Umpan dari Rezim yang Panik 

Musim pancaroba juga bisa menimbulkan alergi pada anak, yang ditandai dengan pilek, bersin, hidung tersumbat dan hidung gatal.

Sistem imunitas pada pernapasan anak masih berkembang, itulah mengapa alergi yang ditimbulkan lebih cenderung terjadi pada saluran pernapasan.

Faktor risiko yang menyebabkan alergi diantaranya adalah perubahan suhu, udara kotor, debu, asap atau bulu binatang yang terbawa angin.

Buah hati pun rentan terkena flu yang ditandai dengan hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk dan demam.

"Saat pandemi ini, perhatian khusus untuk semua orang adalah flu atau common cold yang rentan terjadi kepada anak," ujarnya.

Diirinya pun memberikan beberapa langkah yang bisa diterapkan orangtua atau pengasuh agar menjaga anak tetap sehat saat pancaroba.

Baca Juga: Masuk Tahap Kedua, Sumatra Selatan Berlakukan Tilang Online Mulai April 2021 

Menjaga kebersihan

Sumber penyakit seperti virus penyebab flu dan diare, juga debu, asap serta bulu binatang sebagai penyebab alergi, dapat muncul dari kotoran yang menempel di tubuh anak maupun lingkungan sekitar.

Menjaga kebersihan rumah dari debu dan kelembapan juga perlu dilakukan.

"Membiasakan anak untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi secara rutin, menggunting kuku, mencuci tangan," katanya.

"Dan ajari etika batuk dan bersin yang baik menjadi langkah efektif," sambungnya.

Baca Juga: Tinggal 7 Hari Lagi, Lengkapi Syarat dan Tata Cara Daftar Ulang Unpad Jalur SNMPTN 2021 

Mengajak Anak Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik yang tinggi pada anak memberikan efek positif pada sistem kekebalan tubuh.

Menemani anak untuk aktif bergerak juga memberikan manfaat lebih pada kesehatan orang tua.

Akan tetapi perhatikan juga protokol kesehatan bila olahraga dilakukan di luar rumah.

Istirahat yang Cukup

Tidur yang cukup pun krusial untuk anak. Sebab, jam tidur anak dapat mempengaruhi metabolisme

Oleh karena itu, anak usia 3 hingga 6 tahun perlu tidur 11-13 jam per hari dan anak usia 6 hingga 12 tahun harus tidur 10 jam per hari.

"Pastikan anak tidur siang satu hingga dua jam, itu akan membantu metabolisme membangun sistem kekebalan tubuh," dia berpesan.

Baca Juga: Said Didu Keluhkan Insentif Nakes Belum Dibayarkan, Yustinus Prastowo: Ini Urus Negara Pak, Bukan Kandang Sapi 

Jaga Jarak Anak terhadap Orang yang Sakit

Penting juga untuk jauhkan anak dari orang yang sedang mengalami sakit.

Mengingat anak lebih rentan, virus dan bakteri yang ada di tetesan lendir dalam bersin dan batuk mudah menginfeksi buah hati.

Jika orang dewasa di dalam rumah sedang sakit, jauhi anak-anak dan kenakan masker agar tetesan lendir tidak membuat mereka ikut jatuh sakit.

Mengenakan masker penting sebab virus flu bisa hidup di objek selama beberapa jam, dan bisa menyebar bila anak menyentuh objek tersebut kemudian memegang mata, hidung atau mulutnya.

Baca Juga: Kaget Galian Tanahnya Berubah Jadi Semburan Gas, Warga Tarumajaya Laporkan Fenomena 'Aneh' Ini ke Pertamina 

Cukupi Kebutuhan Mikronutrien

Hal terakhir yang tak kalah penting adalah memenuhi kebutuhan mikronutrien.

Kebutuhan mikronutrien yang cukup dapat membantu pembentukan sistem imunitas anak dan menjaga anak tetap dalam kondisi sehat.

Seng, vitamin C, vitamin A, dan vitamin B kompleks merupakan nutrien yang memainkan peranan penting pada daya tahan tubuh anak.

Menurut dr Carlinda, memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak merupakan langkah dasar dan utama dalam membentuk benteng perlindungan tubuh yang baik.

“Selain melalui konsumsi buah, sayur, daging dan kacang-kacangan, terdapat bahan-bahan alami dengan kandungan vitamin dan mineral yang dipercaya dapat menjaga kesehatan dan memelihara daya tahan tubuh anak." ujarnya.

Baca Juga: Polisi Amankan 2 Orang yang Beri Perintah ke Kuli Bangunan untuk Rampok Material Rumah Mewah 

Madu, temulawak, kurma, dan juga meniran memberikan banyak manfaat kepada kesehatan tubuh anak.

Di samping menjaga imunitas anak saat cuaca tidak menentu, nutrisi yang terdapat dalam asupan dapat berperan untuk memulihkan lebih cepat dan mencegah penyakit kembali menyerang tubuh.

Madu kaya kandungan vitamin, zat besi, dan seng sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki demulcent effect yang dapat meredakan batuk.

Sementara aktivitas antioksidan temulawak yang berasal dari kurkumin lebih tinggi dari vitamin C dan dapat meningkatkan respon imun tertentu dan juga membantu memperbaiki nafsu makan.

Kurma yang jadi idola saat Ramadan dapat memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), piridoksin (B6), dan folat (B9), lebih tinggi dari buah-buahan seperti apel dan jeruk.

Vitamin B memiliki manfaat mampu menjaga imunitas tubuh sekaligus menurunkan gejala alergi.

Sedangkan Phyllanthi (Meniran), memiliki sifat imunomodulator yang mengaktifkan limfosit T dan B, berperan penting pada imunitas.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler