Flu Biasa dan Flu Virus Corona, Simak Perbedaannya

4 Maret 2020, 06:15 WIB
ILUSTRASI virus, virus corona, Covid-19, wabah virus corona di Tiongkok.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Sejak Presiden Jokowi mengumumkan dua kasus pertama virus corona di Indonesia, segala sisi tentang virus ini menjadi momok menakutkan dan amat diwaspadai oleh banyak orang.

Salah satu dari gejala yang muncul dari virus corona adalah flu yang berujung pada masalah pernafasan.

Gejala flu biasa dan flu akibat virus corona memang agak sulit untuk dibedakan, terlebih pada kondisi cuaca seperti sekarang ini, flu mudah menjangkit sebagian orang yang memiliki kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca.

Baca Juga: Usai Tewasnya Pasien Suspect Virus Corona, Bupati Kabupaten Bekasi Tegaskan Tidak Ada Covid-19 di Wilayahnya

Perbedaan mendasar antara flu virus corona dan flu musiman dapat dilihat dari suhu tubuh, batuk, hidung meler, hidung tersumbat, dan bersin.

Untuk flu musiman biasa, tidak ada gejala demam, sementara untuk virus corona pasien akan menderita demam dengan petunjuk suhu tubuh naik.

Kedua virus tersebut, flu biasa dan flu virus corona akan menderita batuk-batuk.

Baca Juga: Ramai Virus Corona, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Uji Kesehatan TKA Tiongkok

Pasien virus corona akan menderita pernafasan cepat tidak normal, dahak kental, dan anggota tubuh lemah.

Flu biasa dan Virus Corona, mana yang lebih mematikan?

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari berbagai sumber di Amerika Serikat, jenis flu musiman rata-rata membunuh sekitar 0,1 persen orang yang terinfeksi.

Baca Juga: Mengerikan, Viral Kabar Seorang Anak Durhaka di Bogor Dikutuk Jadi Buaya, Simak Faktanya

Flu 1918 (H1N1) memiliki tingkat kematian yang luar biasa tinggi, yakni sekitar 2 persen, karena sangat menular, flu itu berhasil membunuh puluhan juta orang.

Sementara, menurut laporan dari The New England Journal of Medicine, hingga kini virus corona memiliki tingkat kematian yang lebih rendah, yakni 1,4 persen.

Namun, penyakit dengan tingkat kematian yang lebih rendah ini justru menginfeksi puluhan ribu korban.

Baca Juga: Viral, Video Perkelahian di Restoran Cepat Saji Diduga Perkara Saus Asam Manis

Laporan terakhir pada Minggu, 1 Maret 2020 ada sekitar 87.000 kasus virus corona yang telah menelan lebih dari 3.000 korban.

Flu Biasa dan Virus Corona, Mana yang Paling Cepat Menular?

Sejauh ini, virus corona memiliki kemampuan penularan yang cukup tinggi dibanding berbagai pandemik virus dengan gejala flu lainnya seperti H1N1.

Baca Juga: Tersiar Kabar Warga Bogor Terinfeksi Virus Corona, Simak Faktanya

Penularan virus corona, kurang kebih sama dengan penularan jenis flu biasa yang sering muncul secara musiman pada musim hujan atau dingin.

Satu orang yang terinfeksi corona virus rata-rata dapat menularkan virus tersebut kepada dua orang disekitarnya.

Namun jumlah penularan itu bergantung pada kesiapan setiap wilayah akan pencegahan virus, lantaran, di beberapa wilayah seperti Wuhan di Tiongkok, Daegu di Korea Selatan, dan Qom di Iran memiliki lonjakan yang cukup tinggi atas virus corona ini lantaran kurangya kesiapan pengendalian epidemi tersebut.

Baca Juga: Jadi Tempat Pertemuan WNI Positif Virus Corona, Simak Fakta Klub Dansa Amigos

Siapa yang Paling Berisiko Terkena Infeksi?

Baik itu virus corona maupun virus biasa, keduanya sangat berbahaya bagi orang yang berusia lebih dari 65 tahun, atau bagi mereka yang memiliki penyakit kronis dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Dalam kasus virus corona, laki-laki memiliki kesempatan kebih banyak untuk terjangkit dibanding perempuan.

Baca Juga: Rencanakan Kunjungan ke Depok, Ridwan Kamil Tetapkan Jawa Barat Siaga Satu Virus Corona

Pola yang membedakan laki-laki dan perempuan ini tidak ditemui dari flu musiman.

Virus mana yang membuat lebih sakit?

Gejala pertama dari virus corona ini adalah demam dan batuk, sangat mirip dengan flu musiman, sehingga penyakitnya bisa sulit didiagnosis tanpa ada tes antibodi untuk mengidentifikasi virus.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Cikarang Bekasi Hari Ini Senin, 2 Maret 2020

Pneumonia adalah penyakit umum yang diderita oleh mereka yang terjangkit virus corona.

Perawatan yang Dilakukan

Hingga kini, belum ada antivirus untuk virus corona, namun beberapa ilmuan global telah melakukan tes uji vaksin untuk virus corona.

Baca Juga: Simak Wawancara Janda Perang Afganistan yang Nyatakan AS Lakukan Perjanjian dengan Iblis

Saat ini, dokter hanya dapat merekomendasikan obat biasa untuk meredakan virus tersebut, seperti merekomendasikan istirahat, obat pereda demam, dan cairan untuk menghindari dehidrasi.

Sementara, penderita virus corona dengan penyakit pneumonia akan membutuhkan oksigen, dan ventilator jika masalah pernapasan memburuk.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler