PR BEKASI - Depresi bukan hal yang mudah diselesaikan secara cepat oleh semua orang.
Bahkan, depresi sangat rentan dengan kematian lantaran orang selalu merasa sedih hingga berlarut-larut.
Menurut Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika, lebih dari 18,6 persen orang Amerika menderita gangguan kecemasan dan 6,7 persen hidup dengan depresi.
Baca Juga: One Piece 1052, Luffy Menolak Yamato Menjadi Nakama, Beast Pirates Beraliansi dengan Topi Jerami
Berikut adalah 8 jenis depresi beserta gejala dan solusi pengobatannya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Your Tango, pada Senin, 25 April 2022.
1. Gangguan Psikotik
Orang dengan depresi psikotik menderita depresi berat bersama dengan gejala psikotik, seperti berikut.
Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada).
Delusi (kepercayaan yang salah).
Paranoia (salah percaya bahwa orang lain mencoba menyakiti Anda).
Kombinasi terapi bicara, antidepresan, dan obat antipsikotik dapat menjadi obat gangguan ini.
2. Gangguan Depresi Mayor
Baca Juga: Fitur Baru Instagram 'Amber Alert' Diharapkan Dapat Menajaga Anak-Anak Agar Lebih Aman
Anda mungkin menderita Gangguan Depresi Besar atau yang paling umum, seperti:
- Insomnia atau tidur berlebihan.
- Perasaan putus asa atau pesimisme.
- Perasaan bersalah, malu, atau tidak berharga.
- Perasaan mudah tersinggung atau gelisah.
Baca Juga: Dua Emak-Emak Tertangkap Basah Satpol PP saat Membuang Sampah di Terowongan Tambun
- Makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan.
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya dinikmati.
- Perasaan hampa dan sedih yang terus-menerus.
Dalam hal ini, Anda merasakan lima atau lebih dari gejala di atas selama periode waktu yang terus-menerus setidaknya dua minggu.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Bogor ke-540, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Ajak Pemkot Selaraskan Misi Juara Lahir Batin
Jenis depresi ini dapat diobati dengan kombinasi psikoterapi atau obat-obatan seperti Antidepresan.
3. Nyeri/Cedera/Terkait Penyakit
Orang yang menderita penyakit kronis atau penyakit yang melemahkan akibat tekanan emosional dan fisik.
Terapi bicara dan pengobatan bisa sangat membantu dalam mengobati depresi terkait penyakit.
4. Depresi Peripartum (Pasca melahirkan)
Hal ini dialami selama beberapa minggu dan bulan setelah melahirkan, namun tidak tergolong sebagai baby blues
Hampir 10-15% wanita mengalami depresi pascapersalinan dan dapat diobati dengan dukungan konseling dan psikoterapi.
5. Depresi situasional
Ini disebabkan ketika Anda mengalami kesulitan menghadapi peristiwa yang tiba-tiba dan membuat stres dalam hidup Anda.
Baca Juga: 5 Juni 2022 Diperingati Sebagai Hari Apa? Berikut Puisi Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Masalah yang dihadapi seperti perceraian, kehilangan pekerjaan atau orang yang dicintai, dan sebagainya.
Psikolog mungkin menyebut ini sebagai sindrom Respons Stres dan bisa diatasi melalui konseling dan psikoterapi.
6. Gangguan Afektif Musiman
Ini terjadi berdasarkan musim, biasanyaa kurang sinar matahari dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan lekas marah dan orang merasa biru pada awal musim dingin atau monsun.
Ini dapat diobati dengan antidepresan atau terapi cahaya yang mengharuskan Anda duduk di depan lightbox khusus yang terang selama sekitar 15-30 menit setiap hari.
7. Gangguan Mood Akibat Zat (SIMD)
SIMD disebabkan karena penyalahgunaan zat dan obat-obatan yang mempengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan manik atau depresi kronis.
Rehabilitasi, pengobatan, dan terapi bicara dapat membantu penyembuhan SIMD.
8. Trauma-based atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
PTSD adalah gangguan mental ketika orang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti penyerangan seksual, peperangan, kecelakaan, atau situasi yang mengancam jiwa lainnya.
Gejala mungkin termasuk mimpi buruk, kecemasan, atau panik, dan dapat disembuhkan dengan terapi bicara, antidepresan, dan obat anti-kecemasan.***