Selain Kopi Luwak, Kini Ada Varian Baru Kopi dan Teh dari Kotoran Gajah, Berani Coba?

13 September 2020, 11:29 WIB
Ilustrasi kopi dari kotoran gajah (ANTARA/Flushnews) /

 

PR BEKASI – Kopi dan teh adalah minuman favorit sebagian masyarakat di dunia.

Berbagai varian kopi tersedia seperti Robusta dan Arabica. Teh pun memiliki varian seperti teh hijau dan teh hitam.

Anda juga mungkin sudah tak asing dengan kopi luwak. Minuman olahan yang berasal dari biji kopi sisa kotoran luwak ini bahkan menjadi salah satu jenis kopi terbaik dengan cita rasa yang khas.

Baca Juga: Dirampok dan Diperkosa Ramai-rama di Depan Ketiga Anaknya, Publik Marah Usai Polisi Salahkan Korban

Tapi tahukah Anda ada varian kopi yang berasal dari sisa kotoran gajah?

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Bahkan Kopi dan Teh yang berasal dari sisa kotoran gajah disebut sebagai salah satu minuman langka dan dijual dengan harga yang mahal.

Baru-baru ini, Akshay Kumar mengungkapkan bagaimana dia mencicipi teh yang berasal dari kotoran gajah dalam acara "Into the Wild with Bear Grvlls" episode khusus.

Baca Juga: Dikhianati Dua Negara Arab, Warga Palestina Marah dan Bakar Foto Presiden

Meski dalam penayangannya tidak diperlihatkan cara pembuatannya, ternyata kotoran gajah memang digunakan untuk membuat merek minuman hibrida teh-kopi yang langka.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Indian Express, Sabtu 12 September 2020, ide membuat minuman dari kotoran gajah berawal dari Thailand.

Gajah diberi makan ceri Arabika Thailand terlebih dahulu, dengan mencampurkannya ke dalam makanan biasa.

Baca Juga: Pendaftaran Prakerja Gelombang 8 Berakhir Besok, Masih Gagal? Berikut Langkah agar Segera Diproses

Menurut Africa geographic, gajah adalah hewan herbivora dan proses fermentasi yang mereka gunakan untuk memecah selulosa dalam makanan gajah menghasilkan "rasa buah manis" pada limbahnya.

Diketahui rasa kopi hasil pencernaan Gajah ini menghasilkan produk teh-kopi hibrida dengan "rasa coklat, ceri" yang khas.

Begitu gajah mengeluarkan buah ceri, biji tersebut langsung diambil, dicuci dan dijemur. Setelah kering, biji tersebut dikuliti dan disortir dengan mesin dan akhirnya dipanggang.

Baca Juga: 31.475 Orang Mendaftar Jadi Relawan Satgas Covid-19, Baru 6.523 yang Terlatih dan Sisanya Menunggu

Diketahui butuh waktu sekitar 15-30 jam untuk seekor gajah dapat mencerna biji kopi tersebut.

Hibrida teh-kopi gajah yang populer dikenal dengan sebutan Black Ivory Coffee yang pertama kali diproduksi oleh perusahaan eponim di Golden Triangle Asian Elephant Foundation di Chiang Saen, sebuah tempat perlindungan terhadap gajah.

Black Ivory Coffee dianggap paling langka di dunia dan salah satu kopi termahal yang sekarang dijual ke hotel-hotel bintang lima tertentu. Sekira 33 kg biji kopi hanya dapat menghasilkan kurang lebih 1 kg kopi.

Baca Juga: Masih Banyak Pelanggar Protokol Kesehatan, Mahfud MD Gemas: Saya Akan Minta Polisi Tangkap Mereka!

Sementara itu, untuk harga jual satu paket Black Ivory Coffee atau 35 gram senilai 100 dolar atau setara Rp,1,4 juta.

Bagaimana Anda tertarik mencicipinya? ***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler