Terkena Gas Air Mata Saat Unjuk Rasa? Berikut Dampak Bagi Kesehatan dan Cara Atasinya

8 Oktober 2020, 18:50 WIB
Polisi Hong Kong menembakkan gas ari mata untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah setelah bentrokan di Mong Kok /Reuters

PR BEKASI - Unjuk rasa atau demonstrasi merupakan bentuk tindakan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat akibat ketidaksetujuan mereka atas suatu kebijakan.

Biasanya, aksi ini kerap dilakukan oleh para mahasiswa, buruh, dan berbagai lapisan masyarakat lainnya.

Setelah pengesahan UU Cipta Kerja kemarin, berbagai golongan masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan suara mereka karena tidak setuju terhadap UU tersebut.

Baca Juga: Curi Perhatian, Seorang Transpuan Ikut Demo dan Menenteng Tulisan 'Waria Lebih Suci dari DPR'

Menanggapi unjuk rasa tersebut, biasanya pihak kepolisian menggunakan gas air mata untuk mengendalikan kerusuhan massa saat demonstrasi.

Penggunaan gas air mata ini menjadi salah satu alternatif yang cukup aman bagi pihak kepolisian dibandingkan menggunakan senjata tajam.

Selama masih sesuai aturan, penggunaan gas air mata untuk meredam kerusuhan memang diperbolehkan.

Baca Juga: Jelang Laga Melawan NK Dugopolje, Timnas U-19 Kedatangan Amunisi Baru di Sektor Pertahanan

Meski begitu, gas air mata bisa memberi dampak yang merugikan bagi orang yang terkena.

Secara umum, gas air mata memang tidak memberikan efek yang panjang, namun menghilangkan bekas gas air mata sangat dibutuhkan.

Tentunya, hal ini untuk mencegah berbagai gejala yang bisa membahayakan kesehatan.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-19 vs NK Dugopolje, Kamis 8 Oktober 2020 di Mola TV

Ada beberapa jenis gas air mata seperti gas CN, gas CS, dan gas CR.

Salah satu gas air yang paling banyak digunakan petugas kepolisian untuk mengendalikan kerusuhan massa adalah gas CS.

Jenis gas ini sering digunakan karena masih tergolong aman dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Baca Juga: Ancam Bawa ke Jalur Hukum, Airlangga Hartarto: Kita Tahu Siapa Sponsor dan Penggerak Aksi Ini

Sementara itu, gas CN dan CR sering tidak digunakan karena lebih beracun.

Seperti yang sudah diketahui, tembakan gas air mata kerap menyebabkan mata perih dan susah dihilangkan.

Namun jangan khawatir, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, ada beragam cara mengatasi mata perih akibat gas air mata, di antaranya sebagai berikut:

Baca Juga: Ketua Baleg DPR Pastikan Korban Pertama UU Cipta Kerja Omnibus Law Adalah Para Birokrat

Bilas dengan air bersih

Cara mengatasi mata perih akibat gas air mata yang pertama ialah segera bilas dengan air bersih.

Membilas mata menggunakan air bersih menjadi cara paling efektif untuk meredakan rasa sakit dan perih. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan cairan fisiologis seperti NaCI.

Baca Juga: Kritik Puan Soal Matikan Mic, GPMN Ancam Layangkan Somasi untuk Nikita Mirzani Jika Tak Minta Maaf

Caranya cukup mudah, bilas mata atau organ lain yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama 10 menit.

Jika tidak cepat ditangani, bisa berisiko menyebabkan gangguan mata seperti infeksi kornea.

Jangan menggosok mata

Baca Juga: Tampilkan Citra sebagai City of Rendang, Payakumbuh akan Gelar Festival Marandang

Salah satu hal yang perlu dihindari saat Anda terkena gas air mata adalah menggosok mata atau wajah.

Pasalnya, aktivitas ini bisa mengaktifkan kristal gas air mata. Oleh karena itu, cukup bilas dengan air bersih dan jangan menggosok di seluruh bagian tubuh.

Jangan mandi berendam

Baca Juga: Penumpangnya Kena Razia Karena Tak Pakai Masker, Pengendara Ojol Ini Pamer Alat Kelamin ke Satpol PP

Cara mengatasi mata perih akibat gas air mata berikutnya adalah menghindari aktivitas mandi berendam.

Pasalnya, berendam dapat membuat bahan kimia dari gas air mata bisa ikut terendam. Sehingga, pastikan untuk langsung membersihkan badan dengan air tanpa harus berendam.

Dampak gas air mata bagi Kesehatan

Baca Juga: Timnas U-19 vs NK Dugopolje, Shin Tae-Yong Instruksikan 3 Hal Ini Kepada Para Pemain

Meski diketahui tergolong aman, gas air mata CS juga memiliki efek samping, salah satunya adalah membuat penglihatan terganggu.

Selain itu, gas air mata juga kerap menyebabkan mata menjadi gatal, perih, dan panas.

Beberapa orang yang terkena tembakan gas air mata juga sering mengalami sesak napas, batuk, dan dada terasa nyeri. Hal ini bisa terjadi akibat penumpukan gas di organ paru-paru.

Baca Juga: Jaga Imunitas di Tengah Pandemi Covid-19, Menpora Ajak Anak Muda Lakukan Senam Sundul Langit

Tak hanya itu, dampak gas air mata juga bisa membuat gangguan pada kulit seperti nyeri, alergi, dan luka bakar kimia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler