Namun, penelitian saat ini menurutnya benar-benar menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Namun, sebagian kecil orang yang terinfeksi dalam studi baru ini, tidak memiliki kekebalan jangka panjang setelah pemulihan.
Hal tersebut diaggap bahwa mungkin karena perbedaan jumlah virus corona yang mereka alami.
Menurut Jennifer Gommerman sebagai ahli imunologi di Universitas Toronto, vaksin dapat mengatasi variabilitas individu itu.
Baca Juga: Polisi Ciduk Pemuda yang Sebut Brimob adalah Kacung Tiongkok, Begini Komentar Budiman Sudjatmiko
“Itu akan membantu dalam memfokuskan respons, jadi Anda tidak mendapatkan jenis heterogenitas yang sama seperti yang Anda lihat pada populasi yang terinfeksi,” kata Gommerman.
Selain itu, kekhawatiran tentang berapa lama kekebalan terhadap virus Corona bertahan dipicu terutama oleh penelitian terhadap virus yang menyebabkan flu biasa.
Jeffrey Shaman dari Universitas Columbia, menyarankan bahwa mungkin saja kekebalan dapat memudar dengan cepat dan terinfeksi ulang yang dapat terjadi dalam waktu sekira satu tahun.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Segera Dimulai, Erick Thohir Ajak Masyarakat Mampu Bayar Vaksin Sendiri
Waktu pasti berapa lama kekebalan dari Covid-19 bertahan sulit untuk diprediksi karena para ilmuwan belum mengetahui tingkat berbagai sel kekebalan yang diperlukan untuk melindungi dari virus.