Hasil Studi Ungkap Kekebalan Pasien Covid-19 yang Sembuh Bisa Bertahan Hingga Puluhan Tahun

- 24 November 2020, 20:49 WIB
Ilustrasi pasien covid-19 yang sudah sembuh disebut miliki kekebalan bertahun-tahun ke depan.
Ilustrasi pasien covid-19 yang sudah sembuh disebut miliki kekebalan bertahun-tahun ke depan. /Pixabay

PR BEKASI – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kekebalan dari virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 mungkin dapat bertahan hingga puluhan tahun.

Diketahui, dalam waktu delapan bulan, banyak orang yang sudah terpapar Covid-19 hingga masih memiliki sel kekebalan tubuh yang cukup untuk mencegah penyakit yang sama.

Penelitian memperlihatkan bahwa sel-sel tersebut dapat bertahan dalam tubuh manusia untuk waktu sangat lama.

Baca Juga: Sentil Ceramah Habib Rizieq, Habib Ahmad bin Jindan: Jangan Ajari Kita Gibahin Orang 

“Jumlah memori tersebut kemungkinan akan mencegah sebagian besar orang dari penyakit parah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit selama bertahun-tahun,” kata Shane Crotty, seorang ahli virologi di La Jolla Institute of Immunology, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Times pada Selasa, 24 November 2020.

Penelitian terbaru tersebut sesuai dengan apa yang diketahui sebelumnya, menyatakan bahwa orang yang sembuh dari SARS (sindrom pernapasan akut parah) yang juga disebabkan oleh virus Corona masih membawa sel kekebalan penting dalam waktu 17 tahun.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada pekan lalu juga menemukan bahwa orang yang telah pulih dari Covid-19 memiliki sel kekebalan pembunuh yang kuat dan protektif, bahkan ketika antibodi tidak dapat terdeteksi.

Sementara, ahli imunologi Universitas Yale Amerika Serikat, Akiko Iwasaki mengaku tidak terkejut bahwa tubuh memberikan respons yang tahan lama karena, itu yang seharusnya terjadi.

Baca Juga: Donald Trump Setujui Masa Transisi ke Pemerintahan Joe Biden 

Namun, penelitian saat ini menurutnya benar-benar menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Namun, sebagian kecil orang yang terinfeksi dalam studi baru ini, tidak memiliki kekebalan jangka panjang setelah pemulihan.

Hal tersebut diaggap bahwa mungkin karena perbedaan jumlah virus corona yang mereka alami.

Menurut Jennifer Gommerman sebagai ahli imunologi di Universitas Toronto, vaksin dapat mengatasi variabilitas individu itu.

Baca Juga: Polisi Ciduk Pemuda yang Sebut Brimob adalah Kacung Tiongkok, Begini Komentar Budiman Sudjatmiko 

“Itu akan membantu dalam memfokuskan respons, jadi Anda tidak mendapatkan jenis heterogenitas yang sama seperti yang Anda lihat pada populasi yang terinfeksi,” kata Gommerman.

Selain itu, kekhawatiran tentang berapa lama kekebalan terhadap virus Corona bertahan dipicu terutama oleh penelitian terhadap virus yang menyebabkan flu biasa.

Jeffrey Shaman dari Universitas Columbia, menyarankan bahwa mungkin saja kekebalan dapat memudar dengan cepat dan terinfeksi ulang yang dapat terjadi dalam waktu sekira satu tahun.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Segera Dimulai, Erick Thohir Ajak Masyarakat Mampu Bayar Vaksin Sendiri 

Waktu pasti berapa lama kekebalan dari Covid-19 bertahan sulit untuk diprediksi karena para ilmuwan belum mengetahui tingkat berbagai sel kekebalan yang diperlukan untuk melindungi dari virus.

Akan tetapi, penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa sejumlah kecil antibodi atau sel T dan B mungkin cukup untuk melindungi mereka yang telah pulih.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NY Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x