PR BEKASI - Tahu dan Tempe hampir selalu ditemukan di tiap meja makan keluarga di Indonesia.
Harganya yang ekonomis dan dapat diolah menjadi ragam variasi hidangan, membuat kedua makanan nabati ini menjadi bahan favorit para ibu untuk dimasak.
Kendati demikian, banyak yang berpikir bahwa kedua makanan tersebut lekat dengan kelas menengah ke bawah serta memiliki kandungan gizi yang kalah dibanding bahan lain.
Baca Juga: Dibocorkan PSI, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Sudah Ditawari Jadi Menteri Sosial?
Namun, sebuah penelitian dari Harvard Health Publishing menunjukkan bahwa tempe kaya akan kandungan probiotik.
Probiotik berperan penting dalam mendukung kesehatan usus secara keseluruhan dan mungkin memiliki efek menguntungkan lainnya pada kesehatan dalam tubuh.
Mulai dari kesejahteraan mental hingga sistem kekebalan dan kesehatan jantung, menurut artikel Januari 2015 di Opini Terkini di Gastroenterologi.
Baca Juga: Bikin Bangga, Pemkot Bekasi Sabet 5 Penghargaan Sepanjang 2020
Hal tersebut tak terlepas dari cara pengolahan tempe dengan memfermentasi kedelai matang dan kemudian memadatkannya dalam daun atau plastik.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bajwa Tempe juga mengandung serat dan protein, dua nutrisi yang penting saat untuk menurunkan berat badan.
Keduanya membantu tubuh untuk merasa kenyang, dan protein membantu tubuh mempertahankan otot.
Baca Juga: Tak Ada Niat Bubarkan Ormas yang Berlandas Pancasila, Fachrul Razi: Sikap Saya Tidak Pernah Bergeser
Keduanya sangat penting untuk metabolisme dalam tubuh.
Dalam sebuah studi tahun 2014, peneliti melakukan penelitian terhadap dua puluh pria yang mengalami obesitas.
Sebagian peserta disarankan untuk mengkonsumsi tempe dan sebagian lainnya mengkonsumsi daging.
Baca Juga: Fadli Zon Kerap Kritik Pemerintah, Teddy Gusnaidi: Jika Tak Patuh dengan Partai, Hengkang Saja
Setelah dua minggu, mereka menemukan bahwa kedua diet tersebut menyebabkan penurunan berat badan, penurunan rasa lapar dan peningkatan rasa kenyang tanpa perbedaan yang signifikan antara kedua sumber protein tersebut.
Selanjutnya sebuah studi bulan Juni 2014 di The American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa protein berbasis kedelai sama efektifnya dengan daging dalam hal mendukung penurunan berat badan, menjaga massa tubuh tanpa lemak, dan memberikan perasaan kenyang.
Satu porsi sekitar 3 ons tempe matang memiliki 140 kalori, 4.5 gram lemak, 1 gram lemak jenuh, 10 gram karbohidrat, 7 gram serat, 0 gram tambahan gula dan 16 gram protein, menurut USDA.
Baca Juga: Pemenang Pilkada Surabaya Belum Dipastikan, Relawan Eri Cahyadi-Armudji Tetap Cukur Habis Rambutnya
Sebagai perbandingan, porsi 3 ons daging giling (80 persen tanpa lemak) memiliki 215 kalori, 14 gram lemak, 5 gram lemak jenuh, 0 gram karbohidrat, 0 gram serat, 0 gram gula tambahan dan 21.5 gram. protein.
Tentu cara pengolahan tempe juga dapat mempengaruhi kandungan gizi di dalamnya, sehingga konsumsi tetap harus diperhatikan.***