PR BEKASI - Sudah setengah tahun lebih pandemi Covid-19 menyerang bumi yang sampai saat ini vaksin resminya pun belum ditemukan, tiba-tiba muncul perkembangan virus baru dengan nama norovirus.
Sama seperti kejadian Covid-19, Norovirus ini kembali muncul di negara Tiongkok dan merupakan virus penyebab keracunan makanan, khususnya di Provinsi Shanxi.
Tidak hanya di Tiongkok, norovirus yang diduga sebagai kejadian luar biasa ini juga telah terjadi di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Juniastuti dan kolega yang dipublikasikan di Journal of Medical Virology pada Mei lalu melaporkan 15.4 persen dari 91 sampel di rumah sakit di kota Jambi mengandung norovirus. Kasus yang sama pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia.
Baca Juga: Dituding Hidup Mewah karena Ajukan Mobil Dinas, Wakil Ketua KPK: Silakan Lihat Rumah Kontrakan Saya
Norovirus sendiri merupakan penyebab utama dari penyakit gastroenteritis atau infeksi usus akut yang menimbulkan gejala berupa diare dan muntah di seluruh dunia.
Virus ini ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi sehingga sering kali disebut keracunan makanan.
"Berbeda dengan virus SARS-Cov-2 (virus corona penyebab Covid-19), Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau istilah yang digunakan food borne," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi Ari Fahrial Syam yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Senin, 19 Oktober 2020.
Gejala norovirus yang muncul adalah demam, nyeri perut, diare, mual, dan muntah. Gejala biasanya timbul dalam 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Menurut Ari, norovirus biasanya bermula dari restoran yang tidak memperhatikan kebersihan makanan.
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA