Michelle Prickett, MD, seorang profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg di Chicago dan seorang spesialis perawatan paru dan kritis Pengobatan Northwestern.
Menjelaskan bahwa penyintas Covid-19 masih memiliki kemungkinan untuk terinfeksi lagi.
Baca Juga: Emban Tugas Baru sebagai Mensos Kabinet Indonesia Maju, Risma Sebut Dirinya Orang yang Sangat Detail
"Pasien yang telah terinfeksi Covid-19 harus tetap mendapatkan vaksin. Kami tidak yakin bahwa infeksi sebelumnya akan menyebabkan kekebalan seumur hidup. Data saat ini menunjukkan infeksi sebelumnya dapat memberikan kekebalan selama sekitar enam bulan," kata Michelle.
Meski jarang, ada kasus yang dikonfirmasi dari orang-orang yang terinfeksi kembali dengan Covid-19.
Satu laporan tentang seorang pria muda dari Nevada, dijelaskan dalam The Lancet Infectious Diseases, mencatat bahwa infeksi kedua lebih buruk daripada yang pertama.
Baca Juga: Menkes Inggris: Varian Baru Covid-19 Ada Kaitannya dengan yang Ditemukan di Afrika Selatan
2. Tidak Ada Ruginya
Sampai saat ini tidak ada ketidakpastian tentang berapa lama kekebalan benar-benar dapat bertahan, Lisa Lee, PhD, profesor penelitian di departemen ilmu kesehatan populasi di Virginia Tech, juga merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin bahkan jika mereka pernah terpapar Covid-19 sebelumnya, dia menekankan bahwa vaksinasi tetap aman untuk dilakukan.
"Dalam hal keamanan, tidak menjadi masalah untuk divaksinasi (setelah sembuh dari Covid-19), dan program itu pasti akan membantu mencegah seseorang terinfeksi lagi," kata Lee merujuk pada Vaksin Pfizer-BioNTech yang diklaim 95 persen efektif.