PR BEKASI – Dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Badan (Pengawasan Obat dan Makanan (POM) mulai angkat bicara mengenai rumor bahwa vaksin Sinovac yang dipesan Indonesia adalah vaksin yang paling lemah.
Ia mengaku bahwa pernyataan tersebut tidak bisa dibenarkan karena belum ada dokumen atau informasi resmi dari World Health Organization (WHO).
“Dapat kami sampaikan pernyataan yang dapat dikutip sebagai pernyataan dokter hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respons imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah,” ujarnya.
Baca Juga: Fadli Zon Minta Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya Dicopot, Begini Kata Muannas Alaidid
Pihaknya juga, dikabarkan sudah menghubungi WHO untuk mengkonfirmasi berita tersebut.
“Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik,” kata Jubir Covid-19 dari BPOM.
Bukan tanpa alasan, hal ini disampaikan karena sehubungan dengan adanya pemberitaan di media massa yang mengatakan bahwa WHO telah membandingkan 10 macam vaksin COVID-19.
Baca Juga: Pemerintah Naikkan Bantuan Dana PIP untuk Pelajar dan Mahasiswa, Berikut Cara Mengeceknya
Dalam pemberitaan itu disebutkan juga bahwa vaksin Sinovac adalah yang paling lemah dan Indonesia menjadi satu-satunya Negara yang memesan vaksin Sinovac.