Tekanan mental dan frekuensi olahraga dikaitkan dengan pola diet dan gaya hidup yang berbeda, yang mendukung konsep penyesuaian diet dan faktor gaya hidup untuk meningkatkan kesejahteraan mental.
"Kami menemukan hubungan umum antara makan sehat, mengikuti praktik diet sehat, olahraga, dan kesehatan mental ," kata Begdache.
"Menariknya, kami menemukan bahwa untuk pola makan yang tidak sehat, tingkat tekanan mental lebih tinggi pada wanita daripada pria, yang menegaskan bahwa wanita lebih rentan terhadap makanan yang tidak sehat daripada pria."
Baca Juga: 8 Tips Jaga Kesehatan Mental saat Pandemi, Kualitas Tidur Salah Satunya
Menurutnya, berdasarkan penelitian ini dan lainnya, diet dan olahraga mungkin menjadi garis pertahanan pertama melawan tekanan mental pada perempuan dewasa.
"Makanan cepat saji, melewatkan sarapan, kafein, dan makanan tinggi glikemik (HG) semuanya terkait dengan tekanan mental pada wanita dewasa," kata Begdache.
“Buah-buahan dan sayuran berdaun hijau tua (DGLV) dikaitkan dengan kesejahteraan mental. Informasi tambahan yang kami pelajari dari penelitian ini adalah bahwa olahraga secara signifikan mengurangi hubungan negatif antara makanan HG dan makanan cepat saji dengan tekanan mental, ” tambah Begadache.
Baca Juga: Selain Sistem Pernapasan, Peneliti Ungkap Dampak Polusi untuk Kesehatan Mental dan Kecerdasan
Lebih lanjut, Begdache mengatakan, penelitian ini memberikan kerangka kerja yang diperlukan bagi para profesional kesehatan untuk menyesuaikan rencana diet untuk mempromosikan olahraga dan meningkatkan kesejahteraan mental pada orang dewasa yang matang.
Hal ini juga menurutnya bisa memberikan perspektif baru bagi komunitas peneliti ketika menilai peran diet pada tekanan mental.