Kaitkan satu tangan di atas tangan lainnya, lalu lakukan pijat (tekan) dengan cepat dan keras, 100 kali per menit.
Pakailah kekuatan dari bahu dan berat badan Anda, bukan dari sikut. Jadi, ketika memijat, posisi sikut tegak lurus, sementara badan dan pundak Anda yang bergerak turun.
Lakukanlah pertolongan ini sembari menunggu tenaga medis membantu.
"Pijat jantung dilakukan untuk menyelamatkan seseorang apabila Anda tidak terlatih (seperti tenaga kesehatan) dan ini lebih baik dilakukan daripada tidak sama sekali," tutur Vito.
Baca Juga: Mantan Pebulutangkis Ganda Putra Markis Kido Meninggal Dunia, Diduga Serangan Jantung
CPR dengan metode pijat jantung juga menghindari Anda berisiko tertular penyakit dari pernapasan mulut ke mulut (apabila melakukan CPR dari mulut ke mulut).
Metode ini biasanya berguna untuk membantu mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh akibat masalah seperti serangan jantung dan henti jantung.
Vito mengatakan, kedua kondisi ini berbeda. Henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti memompa secara efektif sebagai pompa untuk seluruh tubuh, yang isinya memompa darah, nutrisi, dan oksigen.
Sementara serangan jantung merupakan keadaan sumbatan di dalam pembuluh darah koroner yang harusnya memberi makan kepada otot jantung. Kedua masalah ini berpotensi menimbulkan kematian.