Menurutnya di negara-negara seperti Korea, Hongkong, Jepang kalau hendak berpergian mereka akan menggunakan kendaraan umum seperti kereta ataupun bus.
Untuk menuju stasiun kereta itu mereka harus dulu berjalan kaki, naik turun ribuan anak tangga.
Baca Juga: Sisca Kohl Masak Mi Instan Seharga Rp16 Juta, Warganet Berikan Komentar
Dengan banyak berjalan kaki tersebut, lemak yang diperoleh dari konsumsi mi instan otomatis akan terbakar.
Sedangkan di Indonesia sendiri untuk kebiasaan berjalan kaki sangat jarang sekali.
"Masalah nya kan di kebiasaan, di kita kan jalan jarang, olahraga jarang, puasa jarang, minum air putih juga jarang," tuturnya.
Baca Juga: Ahli Gizi Klinik UI Beri Tips Memilih dan Saran Penyanjian Mi Instan Sehat, Campur dengan Telur
Selain faktor kebiasaan berjalan kaki, menurut dr.Zaidul Akbar kebiasaan konsumsi makanan di negara-negara itu juga berbeda dengan di Indonesia.
Mereka cenderung lebih banyak mengkonsumsi bawang-bawangan juga sayuran.
"Karakter mereka banyak dominannya dengan bawang-bawangan, mereka sangat suka dengan bawang-bawangan dan juga sayuran," ungkap dokter dan juga pendakwah ini.