Tak Selamanya Buruk, Biarkan Bayi Menangis Sendirian Tidak Akan Hambat Pertumbuhan

- 11 Maret 2020, 19:07 WIB
ILUSTRASI bayi menangis*
ILUSTRASI bayi menangis* /Pixabay/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Warmick dan dipimpin oleh Profesor Dieter Wolke, menyatakan bahwa membiarkan bayi menangis sendirian tidak memiliki dampak buruk apapun bagi perkembangan si bayi ke depannya.

Para peneliti dari University of Warmick itu bekerja sama dengan 178 anak-anak sekaligus pengasuh mereka, kemudian mengajukan pertanyaan kepada para orang tua tentang frekuensi tangisan anak mereka.

Para orang tua akan ditanyakan tentang frekuensi tangisan bayi saat mereka baru saja dilahirkan dan saat bayi mereka berusia 18 bulan.

Perkembangan perilaku anak dan keterikatan pada orang tua mereka juga menjadi penilaian para peneliti.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Naikkan Tarif Ojek Online di Jabodetabek, Simak Beberapa Catatan Pentingnya 

Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menemukan fakta bahwa tangisan yang terkesan menjerit jarang terjadi ketika bayi baru lahir, akan tetapi saat usia bayi beranjak menjadi 18 bulan tangisan-tangisan yang terkesan menjerit itu akan mulai dilakukan oleh bayi.

Dalam enam bulan pertama, saat orang tua membiarkan anak mereka menangis, tidak ada efek negatif yang dihasilkan.

Hal itu teruji dari seberapa aman bayi lebih nyaman dengan pengasuhnya ketika berpisah dengan sang ibu dan ayah karena alasan tertentu seperti pekerjaan.

Hasilnya, tidak ada perbedaan dalam perkembangan perilaku si bayi saat mereka berusia 18 bulan entah itu pada bayi yang ketika menangis dibiarkan oleh orang tuanya dan bayi yang ketika menangis langsung ditenangkan oleh orang tua atau pengasuhnya.

Baca Juga: Siswi SMK Digerayangi Temannya, KPAI Minta Pelaku Pelecehan Seksual Ditindak Tegas 

Selain itu, para peneliti juga menemukan fakta bahwa bayi yang dibiarkan menangis oleh orang tuanya akan memiliki durasi waktu menangis yang lebih sebentar dibanding bayi yang seringkali ditenangkan oleh orang tuanya ketika menangis saat keduanya berusia 18 bulan.

"Tidak ditemukan efek perilaku yang merugikan pada perkembangan bayi atau ketergantungan bayi dan ibu saat usia mereka 18 bulan walaupun bayi tersebut ditinggalkan menangis," tulis para peneliti dalam laporannya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari News Sky.

Namun para peneliti mengingatkan bahwa penelitian mereka tidak merekomendasikan untuk meninggalkan bayi menangis, ataupun merespons dengan segera ketika mereka menangis.

Para peneliti mencatat bahwa banyak orang tua merespons secara intuitif kepada bayi mereka ketika mereka menangis, apalagi saat mereka masih bayi.

Tetapi seiring bertambahnya usia, orang tua tidak langsung menenangkan mereka, kadang mereka menunggu untuk melihat apakah bayi mereka dapat menenangkan diri sendiri saat menangis atau tidak.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x