Network
PR BEKASI – Tiongkok terkenal memiliki ragam kuliner eksotik yang mungkin bagi sebagian orang dianggap aneh dan berbahaya.
Provinsi Guangdong bahkan memiliki sup tradisional berbahan ular dan kalajengking.
Arakhnida (serangga berkaki 8) dan jenis serangga lainnya telah menjadi bagian dari masakan Tiongkok sejak lama.
Jauh sebelum Barat menganggap bahan ini juga memiliki gizi, tetapi tetap saja makanan berbahan kalajengking menjadi makanan opsi terakhir untuk dijajal.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Tak Pernah Belajar dari Kesalahan Masa Lalu, Hidupnya Penuh Penyesalan
Di China utara, kalajengking goreng yang ditusuk seperti sate sangat populer sebagai makanan pedagang kaki lima, tetapi di selatan, arakhnida lebih disukai sebagai bahan utama sup.
Biasanya sup kalajengking ditambah potongan daging ular dan babi, serta campuran bumbu.
Meskipun racun kalajengking beracun, hidangan ini sebenarnya dianggap sebagai hidangan detoksifikasi yang baik bagi kesehatan.
Meskipun sup kalajengking dianggap sebagai bagian dari masakan dan budaya umum Guangdong, makanan ini tidak mudah untuk ditemukan di menu setiap restoran di provinsi itu.
Justru sebaliknya, karena hidangan harus disiapkan oleh juru masak berpengalaman yang tahu cara mengeluarkan racun dari kalajengking sebelum memasaknya, untuk menghindari pelanggan keracunan.
Kemudian, kalajengking perlu direbus setidaknya selama tiga jam, bersama dengan daging ular dan babi serta bawang putih, jahe, rempah-rempah dan beberapa sayuran untuk melepaskan kaldunya yang dianggap memberi sup sifat detoksifikasi.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central, hidangan ini mungkin dianggap sebagian orang sebagai salah satu sup paling tidak menggugah selera.
Baca Juga: 20 Februari 2022 Bertepatan sebagai Hari Keadilan Sosial Sedunia, Ini 7 Link Twibbon Sambut Harinya
Namun, rasa hidangan diklaim rasa yang enak, daging dari berbagai jenis ular air dan daging babinya sangat empuk.
Sementara kalajengking utuh secara teknis tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi karena khasiatnya sudah ada dalam sup, tetapi menurut pemilik satu restoran, kepada Radii China, kebanyakan orang tetap mencoba memakannya.
Pihak restoran mengeklaim mencoba memakan kalajengking yang tampak mengancam itu tidak berbahaya.
Namun tetap tidak tidak disarankan karena cangkang serangga berkaki 8 itu keras serta mengandung jeroan cair dengan rasa yang tidak terlalu enak.
Baca Juga: Penelitian Terbaru di AS: Konsumsi Vitamin Tak Efektif Kurangi Kematian Akibat Covid-19
Menurut pengobatan tradisional Tiongkok, sup kaldu dari kalajengking utuh (蝎子汤) dan daging ular dipercaya memiliki beberapa khasiat.
Sup Kaldu kalajengking ini membantu mengobati kondisi seperti rematik, tekanan darah tinggi, kejang, dan penyakit kulit.
Di lain pihak sebagian besar restoran merekomendasikannya sebagai cara yang bagus dan bergizi untuk mendinginkan tubuh di hari musim panas yang terik di negara itu.***
