Berkaitan dengan “tidak menghakimi”, para remaja itu menginginkan agar tidak adanya stigma negatif pada mereka yang tengah mengalami gangguan mental.
“Stigma negatif tentang kesehatan jiwa yang berkembang di masyarakat, juga semakin menghambat remaja untuk mencari bantuan ke layanan kesehatan jiwa,” kata Fransiska.
“Mereka juga merasa berbagai layanan yang ada diisi oleh tenaga profesional yang kurang ramah (99,2%) dan belum terbuka untuk mendengarkan segala permasalahan yang mereka alami (99%),” katanya.***