Asia Tenggara Alami Peningkatan Kasus Bunuh Diri dan Gangguan Kesehatan Mental

- 8 Agustus 2021, 13:58 WIB
Ilustrasi. Asia Tenggara mengalami peningkatan kasus bunuh diri dan gangguan kesehatan mental yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19.
Ilustrasi. Asia Tenggara mengalami peningkatan kasus bunuh diri dan gangguan kesehatan mental yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19. /Reuters

 

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 telah memakan korban jiwa dan kerugian materi yang tak sedikit.

Selain itu pandemi Covid-19 juga memberikan efek buruk pada kesehatan mental.

Di Asia Tenggara, tren internet menunjukkan bahwa mereka yang tinggal di kawasan ini tidak luput dari peningkatan gangguan kesehatan mental, khususnya depresi.

Dengan angka infeksi Covid-19 yang terus melonjak di banyak negara Asia Tenggara, tidak mengherankan jika jumlah kasus bunuh diri pada tahun 2021 meningkat drastis jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.

Baca Juga: Nelayan Asia Tenggara Terancam Kehilangan Mata Pencaharian Akibat Klaim Sepihak China di Laut Natuna Utara

Sebagai contoh Malaysia telah mencatat jumlah kasus bunuh diri hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2019 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable SEA pada Minggu, 8 Agustus 2021.

Filipina mengalami peningkatan tingkat bunuh diri sebesar 26 persen, dan Thailand yang tercatat sebagai negara dengan jumlah bunuh diri tertinggi di kawasan ini mengalami peningkatan statistik sebesar 22 persen.

Penyebabnya disinyalir dari tekanan psikologis yang disebabkan oleh kejatuhan ekonomi, serta situasi kesehatan yang memburuk.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Mashable


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x