Peneliti Ungkap Tingkat Polusi Udara Mempengaruhi Gejala Depresi pada Remaja

- 21 Maret 2022, 06:28 WIB
Ilustrasi depresi. Sebuah penelitian menyebut tingginya tingkat polusi udara berpengaruh pada psikologis remaja.
Ilustrasi depresi. Sebuah penelitian menyebut tingginya tingkat polusi udara berpengaruh pada psikologis remaja. /Pexels/Sofia Alejandra

PR BEKASI - Polusi udara kini telah dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi bagi remaja dari waktu ke waktu.

Berbagai polusi udara dari knalpot kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan sumber lain bereaksi terhadap sinar matahari hingga membentuk ozon.

Tinggina ozon telah dikaitkan dengan berbagai penyakit fisik, termasuk asma, gangguan pernapasan, dan kematian dini pada pernapasan akibat polusi udara.

Bahkan yang terbaru, sebuah studi menyebut polusi udara punya pengaruh terhadap tingkat depresi seseorang.

Baca Juga: Jadwal Tayang dan Link Nonton Forecasting Love and Weather Episode 12, Jin Ha Kyung Susul Lee Si Woo ke Jeju

Gejala depresi yang dimaksud termasuk perasaan sedih atau putus asa yang terus-menerus, kesulitan berkonsentrasi, gangguan tidur, dan pikiran tentang bunuh diri.

Menurut Erika Manczak, PhD, peneliti dan asisten profesor psikologi di University of Denver, polusi udara memberikan pengaruh pada kesehatan fisik dan mental.

"Saya pikir temuan kami benar-benar berbicara tentang pentingnya mempertimbangkan dampak polusi udara pada kesehatan mental di samping kesehatan fisik," kata Erika Manczak, PhD.

Para peneliti menganalisis tentang tingkat stres dari kehidupan remaja usia 9-13 tahun di wilayah Teluk San Francisco dengan peserta 213 orang.

Baca Juga: Bocoran Resmi One Piece 1044, Shanks Datang ke Wano, Buah Iblis Luffy Dikonfirmasi Resin Bukan Karet

Mereka kemudian membandingkan kesehatan mental remaja selama periode empat tahun dengan kualitas udara di daerahnya bersama Badan Perlindungan Lingkungan California.

Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan fakta bahwa remaja yang tinggal di daerah dengan tingkat ozon yang relatif lebih tinggi menunjukkan peningkatan gejala depresi yang signifikan dari waktu ke waktu.

Padahal tingkat ozon di lingkungan mereka tidak melebihi standar kualitas udara negara bagian atau nasional.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Cancer, Virgo, Capricorn, Aquarius, dan Pisces Minggu Ini, 21-27 Maret 2022

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Neuroscience News pada Minggu, 20 Maret 2022, menurut Manczak, tingkat ozon yang relatif rendah juga akan menimbulkan bahaya pada kesehatan.

“Mengejutkan bahwa tingkat rata-rata ozon cukup rendah bahkan di komunitas dengan paparan ozon yang relatif lebih tinggi. Ini benar-benar menggarisbawahi fakta bahwa paparan ozon tingkat rendah pun memiliki efek yang berpotensi berbahaya," ucapnya.

Sementara itu, remaja yang tinggal di daerah dengan tingkat ozon yang relatif lebih tinggi menunjukkan peningkatan gejala depresi yang signifikan dari waktu ke waktu.

Masyarakat juga harus mempertimbangkan cara untuk mengurangi paparan ozon, seperti mengadakan acara olahraga remaja di dalam ruangan bila diperlukan dan membatasi mengemudi selama jam sibuk peringatan polusi udara.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Neuroscience News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah