Di situ disebutkan bahwa puasa dikerjakan dalam waktu yang terbatas atau dibatasi waktu, sehingga kita pun perlu beramal saleh dengan maksimal saat Ramadhan nanti.
4. Mempelajari fikih puasa
Kita pun perlu memahami apa saja yang membatalkan puasa, keutamaan sahur, hal ini diperlukan agar amal yang kita lakukan bisa kita pahami lewat ilmu.
Baca Juga: Diserang dari Berbagai Arah, Lettu Iqbal Gugur dan 9 Prajurit Terluka Akibat Serangan KKB Papua
Imam Ghazali berkata: "Ilmu tanpa amal adalah gila dan pada masa yang sama, amalan tanpa ilmu merupakan suatu amalan yang tidak akan berlaku dan sia- sia.”.
5. Berlomba-lomba dalam kesungguhan
Hendaknya kita berlomba-lomba dalam beribadah di bulan suci nanti, hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ
Baca Juga: 132 Orang Terkonfirmasi Tewas dalam Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines
Artinya: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril Alaihissallam bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam Ramadhân untuk menyimak bacaan al-Qur’annya. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus”.