Orang yang Dinyatakan Positif Covid-19 Berpotensi 40 Persen Lebih Cepat Terkena Risiko Diabetes

- 29 Maret 2022, 08:34 WIB
Ilustrasi risiko diabetes pada orang Covid-19.
Ilustrasi risiko diabetes pada orang Covid-19. /Pixabay/Parentingupstream/

PR BEKASI - Baru-baru ini, hasil penelitian menunjukkan orang dengan Covid-19 lebih rentan terkena penyakit diabetes.

Meski sebelumnya bersih dari penyakit diabetes, tetapi penyakit tersebut akan diderita setelah dinyatakan negatif Covid-19.

Bahkan 40 persen lebih cepat orang menderita diabetes, setelah kesembuhannya dari Covid-19.

Baca Juga: Info Loker BUMN: PT Indra Karya Membuka Lowongan Kerja untuk Posisi Berikut

Banyak ahli endokrin menduga bahwa Covid-19 dapat merusak pankreas dan mengganggu kontrol gula darah, yang akhirnya menyebabkan diabetes.

Dr. Camillo Ricordi, Direktur Institut Penelitian Diabetes, mengatakan Covid-19 berpotensi mendatangkan diabetes jangka panjang.

“Ketika kami mencatat tanda dua tahun dimulainya pandemi Covid-19, kami terus mempelajari dampak penuh dari virus ini dan potensinya untuk menyebabkan efek samping jangka panjang, termasuk diabetes," kata Ricordi.

Baca Juga: Link Utama dan Mirror untuk Cek Hasil Pengumuman SNMPTN 2022, Persiapkan Diri untuk Hasil Apapun

Tim peneliti menemukan bahwa pasien Covid-19 menghadapi risiko 40 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2.

Menurut para peneliti, diabetes tipe 2 berpotensi menjadi komponen Covid-19 yang lama seperti kondisi pasca infeksi yang menyebabkan gejala dan masalah kesehatan yang berkepanjangan.

“Para peneliti menemukan hubungan ini karena secara klinis kami melihat diabetes onset baru, atau memburuknya diabetes yang ada, pasca infeksi Covid-19. Bukti klinis telah dibangun,” kata Dr. Navinder Jassil, Direktur Pusat Endokrinologi dan Diabetes di Pusat Jantung dan Paru Deborah.

Baca Juga: Jadwal MotoGP April 2022 Ada di 2 Lokasi, Marc Marquez Absen Lagi?

Perlu dicatat bahwa ada keterbatasan dalam penelitian ini, termasuk bahwa kelompok itu sebagian besar terdiri dari laki-laki kulit putih yang lebih tua, dan temuannya perlu dikonfirmasi melalui penelitian tambahan.

“Studi yang dilakukan oleh VA dapat memengaruhi temuan, karena ada bias yang melekat pada populasi, studi dan analisis lebih lanjut perlu dilakukan pada masyarakat umum,” tuturnya

Menurut Ricordi, SARS-CoV-2 adalah virus corona yang dapat menargetkan sel pankreas dan penghasil insulin.

Covid-19 membuat pankreas melepaskan insulin dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes dan autoimun seseorang.

"Ini telah terbukti menyebabkan penghancuran sel-sel di pankreas, yang penting untuk memproduksi insulin," ucap Ricordi, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Healthline, pada Rabu, 23 Maret 2022.

Seiring berjalannya waktu, resistensi insulin bila dikaitkan dengan peradangan dapat menyebabkan diabetes.

Ricordi juga mengatakan tanda-tanda awal diabetes yang umum di antaranya, termasuk peningkatan rasa haus dan lapar, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan penglihatan kabur.

“Jika ada tanda atau gejala ini, seseorang harus mengunjungi dokter perawatan primer mereka,” ujarnya.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah