Operasi Pembedahan Varikokel Sangat Beresiko? Begini Saran Para Dokter

- 7 September 2022, 13:05 WIB
Ilustrasi varikokel. Ada beberapa cara untuk mengatasi varikokel yang disebut sebagai penyakit berbahaya sejenis varises.
Ilustrasi varikokel. Ada beberapa cara untuk mengatasi varikokel yang disebut sebagai penyakit berbahaya sejenis varises. /Pixabay/Darko Djurin/

PR BEKASI - Secara umum, varikokel adalah penyakit berbahaya sejenis varises yang terletak pada bagian testis pada pria.

Varikokel yang tidak didampingi dengan pemeriksaan secara tepat, akan berakibat sangat fatal, hingga pembengkakan.

Jika sudah terlanjur kritis, maka akan ada beberapa opsi pembedahan yang direkomendasikan atau operasi untuk penderita varikokel.

Baca Juga: Arema FC Resmi Menunjuk Javier Roca jadi Pelatih Baru untuk Menggantikan Suksesor Eduardo Almeida

1. Bedah laparoskopi

Pada tahap ini, ahli bedah akan membuat sayatan kecil di perut dan memasukkan instrumen bedah kecil melalui lubang.

2. Varikokelektomi

Ini adalah pembedahan terbuka yang dilakukan dengan anestesi lokal atau umum.

Dokter bedah akan mengakses area tersebut melalui selangkangan, atau lebih jarang, melalui perut atau paha atas.

Baca Juga: Update Kasus Dugaan Penganiayaan di Ponpes Gontor, Polisi Ungkap Korban Lainnya

Melalui penggunaan USG dan mikroskop bedah, mereka akan menutup pembuluh darah yang terkena.

Hal ini membantu untuk mengalihkan darah melalui pembuluh lain yang lebih sehat, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Medical News Today, pada Rabu, 7 September 2022.

Nyeri pasca operasi biasanya minimal, dan individu dapat segera kembali ke aktivitas normal.

3. Embolisasi perkuatan

Seorang ahli radiologi akan memasukkan tabung, atau kateter, ke dalam tubuh melalui leher atau selangkangan.

Baca Juga: One Piece Red Dapat Ulasan Negatif di Jepang, Hal Ini jadi Penyebabnya

Instrumen ini dilewatkan melalui tabung, dan ahli bedah akan menggunakan gulungan atau bahan kimia untuk memblokir vena dengan jaringan parut.

Ini adalah cara operasi yang tergolong ke dalam intervensi invasif minimal.

Ini dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, dan waktu pemulihan relatif singkat.

Di samping itu, resiko pembedahan tetap ada meski dokter telah menjalani prosedur yang aman.

1. Kerusakan arteri.

2. Atrofi testis lebih lanjut.

Baca Juga: Info Vaksin Booster di Bekasi 7-10 September 2022, Cek Jadwal dan Lokasinya

3. Infeksi.

4. Memar, bengkak, atau penumpukan cairan di area tersebut.

5. Sakit perut.

Sementara itu, akan sangat jarang ditemui adanya trombosis vena pada ginjal yang dapat berkembang.

Ini dapat mempengaruhi ginjal dan mungkin memerlukan pembedahan lebih lanjut.

Sedangkan, resiko juga akan muncul pada pembuluh darah yang dilalui darah setelah operasi juga membesar.

Baca Juga: One Piece 1059 Spoiler, Kurohige Culik Coby, Marco Tidak Pensiun dari Bajak Laut

Pasien akan menjalani perawatan lebih lanjut yang mungkin diperlukan untuk masalah pembuluh darah.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah