Demo Seperti Candu, Dua Alasan Psikologis Ini Jadi Alasan Banyak Orang Senang Berada dalam Keramaian

- 16 Oktober 2020, 10:34 WIB
Ilustrasi Keramaian berupa antrean panjang.
Ilustrasi Keramaian berupa antrean panjang. /Antara

Baca Juga: Buat Nyaman Pasien Covid-19, Kominfo Tingkatkan Akselerasi Internet di Ribuan Fasyankes 

Dengan kata lain, mengikuti kerumunan memungkinkan seseorang dapat berfungsi dalam lingkungan yang rumit. Sebab, tidak semua orang memiliki waktu untuk menambah pengetahuan atau meneliti sesuatu dengan detail.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang bertahan bila bersatu. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologi seseorang.

Seorang peneliti di University of Essex, Julia Coultas mengatakan, "Bagi seseorang yang bergabung dengan suatu kelompok, meniru perilaku mayoritas akan menjadi perilaku yang masuk akal dan adaptif."

Di masa lalu evolusi, nenek moyang kita selalu berada di bawah ancaman. Kesadaran yang tajam tentang orang lain membantu nenek moyang kita bertahan hidup di dunia yang berbahaya dan tidak pasti. Manusia modern telah mewarisi perilaku adaptif tersebut.

Refleksi yang bijaksana tentang pengaruh sosial dapat membawa kita pada kesadaran yang lebih besar tentang diri kita sendiri dan hubungan kita dengan orang lain.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Berpotensi Buat UMKM Bertransformasi, Teten Masduki Ingin Terhubung ke Pajak dan BPJS 

Berada di kerumunan sangat menyenangkan

Menurut Independent.ie, seorang psikolog dari University of Sussex, John Drury, menyatakan hasil penelitiannya memperlihatkan bahwa orang-orang yang berada di tempat yang sangat ramai justru menemukan diri mereka yang seutuhnya.

Survei ini dilakukan pada penonton yang menyaksikan DJ Fatboy Slim di Big Beach Boutiquw pada tahun 2002 yang dihadiri oleh 250.000 orang.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah