Turki Memanas, 7 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka Akibat Dua Ledakan di Perbatasan

25 November 2020, 12:24 WIB
Ilustrasi bendera Turki. /pexels/aydınkiraz

PR BEKASI - Dua ledakan bom menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai puluhan lainnya pada Selasa 24 November 2020, di daerah barat laut Suriah dekat perbatasan Turki dan di bawah kendali Turki yang kuat, kata saksi dan sumber polisi.

Awalnya, bom pertama meledak mengakibatkan 5 orang tewas dan 20 korban luka-luka, beberapa di antaranya kritis, dalam ledakan yang meledak di persimpangan jalan di pinggiran kota al Bab, utara provinsi Aleppo, dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Beberapa jam kemudian, setidaknya dua warga sipil tewas dan 17 luka-luka dalam ledakan mobil di kota Afrin, daerah yang sebagian besar terdiri dari orang Kurdi yang diambil pasukan Turki dan sekutu Suriah, mereka adalah milisi Kurdi YPG pada tahun 2018.

Baca Juga: Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Menteri KKP Edhy Prabowo Capai Rp7.4 Miliar 

Video yang diunggah di media sosial menunjukkan rekaman mobil yang hancur dan kerusakan yang luas di kawasan industri dengan disertai kebakaran hebat. Dari tayangan tersebut, media tidak dapat menjamin keaslian video tersebut.

Pejabat pertahanan sipil mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.

Dua kota ini, Turki dengan bantuan pemberontak Arab Suriah yang didukungnya, pada tahun lalu sering dilanda pemboman yang diledakan di daerah sipil yang padat.

Turki dan sekutu pemberontaknya menuduh YPG melakukan ledakan yang telah menewaskan puluhan orang di kota-kota berpenduduk mayoritas Arab di dekat perbatasan di bawah kendali mereka, dengan mengatakan tujuan mereka adalah membuat mereka tidak bisa diatur dan menabur ketakutan di antara warga sipil.

Baca Juga: Megawati Sebut RI Kekurangan Tokoh Dunia, Rizal Ramli: Kelas Lokal Mau Ditantang Jadi Tokoh Dunia? 

Belum ada komentar langsung dari YPG, yang membantah tuduhan sebelumnya atas serangan terhadap warga sipil. Ia mengatakan itu hanya menargetkan tentara Turki dan sekutunya dalam kampanye gerilya untuk mengusir "penjajah".

YPG mengatakan Ankara ingin mengusir Kurdi dan menempatkan orang-orang Arab.

Turki menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang terikat dengan PKK di dalam perbatasannya sendiri dan telah melancarkan serangan ke Suriah untuk mendukung pemberontak Suriah untuk mendorongnya dari perbatasan Turki.

Sekarang Ankara mempertahankan kedatangan militer dengan jumlah besar di daerah tersebut dengan mengerahkan ribuan pasukan di daerah markas pemberontak.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler