Virus Corona Hampir Berusia Satu Tahun, Kasus Kematian Dunia Meningkat Hingga 10.000 Pekan Ini

5 Desember 2020, 06:03 WIB
Ilustrasi covid-19 yang menyerang dunia. /Foto: Pixabay/Pixabay

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 ternyata masih membuat teror masyarakat di seluruh dunia meski sudah hampir satu tahun melanda. Diketahui bahwa hingga kini angka kematian akibat Covid-19 mengalami kenaikan.

Lebih dari 1.5 juta orang di dunia diklaim meninggal akibat Covid-19 dengan laporan kematian setiap sembilan detik dalam rata-rata mingguan. Beberapa vaksin diujicobakan pada awal Desember ini di beberapa negara.

Dikabarkan, setengah juta kematian terjadi dalam dua bulan terakhir, yang mengindikasikan hampir 65 juta orang secara global terinfeksi Covid-19. Negara yang paling terseok-seok oleh wabah virus corona ini di antaranya Amerika Serikat (AS) yang masih menjadi negara dengan kasus terparah.

Baca Juga: Kurir Ini Ditangkap Polisi Usai Sebarkan Video Azan 'Hayya Alal Jihad', Ponselnya Disita 

Sepekan lalu, ada lebih dari 10 ribu orang di dunia meninggal atau hampir setiap hari terjadi kematian (akibat virus Corona).

Kemudian, tidak sedikit negara-negara di dunia yang harus memerangi gelombang kedua virus Corona. Padahal negara-negara tersebut diklaim mengalami penurunan hingga nol kasus. Sehingga, aturan baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari kembali diberlakukan dengan memberlakukan pembatasan ketat kembali.

Berdasarkan data dari WHO memperlihatkan bahwa virus Corona telah menyebabkan lebih banyak kematian dalam setahun ini dibanding kematian akibat TBC dan empat kali lipat dibanding kematian karena penyakit malaria pada 2019 lalu.

Menurut Robert Redfield, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS, pandemi virus Corona akan menimbulkan krisis kesehatan yang parah selama beberapa bulan ke depan sebelum vaksin virus Corona tersedia.

Baca Juga: Kesaksian Mengejutkan Eks Tahanan Kamp Xinjiang: Setiap Jumat, Kami Dipaksa Makan Daging Babi 

“Saya sebenarnya percaya akan ada masa-masa paling sulit dalam sejarah kesehatan masyarakat di negara ini,” kata Redfield, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 4 Desember 2020.

Sementara, angka kematian akibat virus Corona di AS dinilai sebagai yang terburuk dengan 273.000 orang meninggal karena virus ini.

Selanjutnya, di kawasan Amerika Utara dan Amerika Latin hampir 50 persen dari kasus positif Covid-19 yang dilaporkan, berakhir dengan kematian.

Baca Juga: Serang Balik Refly Harun, Ferdinand Hutahaean: Jangan Jadi Opinion Maker, Malu Sama Tiang Listrik

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Hingga Jumat, 4 Desember 2020, kasus meninggal mencapai 17.479 dari 563.680 kasus positif. Meski angka kesembuhan juga terus bertambah drastis tapi angka kematian di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi.

Sementara itu, virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Hubei, Tiongkok hampir mendekati masa satu tahun sejak pertama kali ditemukan pada 31 Desember 2019, berdasarkan laporan resmi WHO.

Meski tidak sedikit peneliti yang menyebut kasus ini pertama kali ditemukan sebenarnya pada 17 November 2019.

  1. Masyarakat Indonesia tetap diminta untuk menjalankan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun meski vaksin covid-19 masih terus dikebut di banyak negara dunia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler