Bukan kepada Keluarga, Pria Dermawan Ini Justru Berikan Warisan kepada Kucing Penjaga Museum

8 Desember 2020, 18:54 WIB
Kucing penjaga Meuseum Hermitage, Rusia. /PIXABAY/Kirgiz03

PR BEKASI - Seorang pria Prancis menulis surat wasiat yang berisi pernyataan terkait sejumlah uang warisan.

Uang tersebut ia wariskan kepada segerombolan kucing yang tinggal di Museum Hermitage, Rusia.

Berdasarkan situs berita Fontaka.ru yang berbasis di Saint Petersburg,  diketahui bahwa kucing-kucing itu telah meninggalkan kesan pada warga Prancis bernama Christoff Botar selama hodupnya. Sehingga, ia memilih untuk mewariskan sebagian dari hartanya kepada mereka dalam surat wasiatnya.

Baca Juga: Jadi Peristiwa Bersejarah, Paus Fransiskus Akan Kunjungi Irak Maret 2021 Mendatang

Direktur Museum Hermitage, Mikhail Piotrovsky mengungkapkan bahwa kucing-kucing tersebut memiliki pelindung yakni, Christoff Botar.

Perihal uang warisan yang diberikan Botar kepada kuncing-kucingnya tersebut, Piotrovsky segera menghubungi pengacara. Ia juga mengakui bahwa tindakan Botar sangat mengharukan.

"Kucing-kucing itu punya pelindung. Baru-baru ini, seseorang di Prancis memberikan sejumlah kecil uang kepada kucing kami dan kami saat ini menghubungi pengacara tentang hal itu. Sungguh sangat menghangatkan hati," kata Mikhail Piotrovsky, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Moscow Times pada Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: Bawaslu Solok Selatan Imbau Pemilih Tidak Tergiur Politik Uang

Setidaknya ada 50 kucing saat ini tinggal di ruang bawah tanah Museum State Hermitage, berfungsi sebagai pemburu tikus resmi museum.

Meskipun menjadi staf penting, kucing-kucing itu hanya didukung oleh sumbangan, menjadikan hadiah Botar sebagai kebutuhan daripada kemewahan. Namun, tidak disebutkan berapa jumlah uang yang diwasiatkan oleh mendiang.

"Pria itu meninggal dan membagi warisannya antara kerabat dekatnya, sebuah organisasi lingkungan Prancis, dan kucing Hermitage, meskipun bagian warisan (kucing) itu kecil dibandingkan dengan dua warisan yang pertama," kata sekretaris pers kucing Maria Haltunen kepada Fontanka.

Baca Juga: Dituding Tertawakan Polemik Penembakan Laskar FPI, Warganet Sentil Bunda Maia: Astagfirullah

Catherine the Great, Tsaritsa Rusia dan pendiri Hermitage, memberi kucing-kucing itu status penjaga galeri seni, menurut kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti, mencatat bahwa kucing-kucing itu ditempatkan untuk mencegah hewan pengerat dari tempat itu.

Saat ini, mereka dirawat oleh relawan dan staf museum, dan didukung oleh sumbangan, menurut pihak museum, hewan tersebut memiliki mesin cuci sendiri dan layanan dari dokter hewan setempat.

"Teman Prancis kami melakukan hal yang sangat baik; ini adalah pesan Public Relations yang brilian untuk kucing dan badan amal. Jumlahnya tidak terlalu besar tetapi sangat penting ketika orang tersebut menulis surat wasiat, ketika pengacara Prancis menghubungi (kami). Prosesnya tidak sederhana tetapi ini semua sangat menarik, bukan?," kata Mikhail Piotrovsky pada konferensi pers awal bulan ini.

Baca Juga: Penjualan Airbus Turun hingga 34 Persen Akibat Pandemi Covid-19

"Sikap yang sangat baik yang datang dari Prancis," katanya menambahkan.

Menurutnya, dana tersebut kemungkinan akan digunakan untuk memperbaiki ruang bawah tanah museum, tempat tinggal kucing.

"Saya pikir kucing akan mengekspresikan keinginan mereka, rekan kami sangat ahli dalam berkomunikasi dengan mereka dan memahami bahasa mereka," kata Piotrovsky.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta Polri Terbuka Terkait Investigasi Kasus Penembakan Laskar FPI

Selain dermawan itu, ungkap Piotrovsky, mantan presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Vladimir Fortov juga merupakan teman setia kucing Hermitage.

Fortov yang meninggal bulan lalu, lanjutnya, semasa hidupnya terkadang mampir ke museum untuk meninggalkan uang untuk kucing-kucing itu.

Tahun ini, menurutnya, lebih dari 800 orang mengirimkan gambar dan foto kucing untuk Museum Day of the Hermitage Cat.

Baca Juga: Pamer Cincin Usai Dilamar Vicky Prasetyo, Kalina Oktarani: Aku Siap Jadi Makmum Kamu

Diketahui, kucing telah menjadi penghuni tetap di Hermitage sejak abad ke-18, ketika Permaisuri Elizabeth Petrovna menugaskan kedatangan mereka untuk memerangi serangan tikus di istana.

Setelah hampir 200 tahun hidup nyaman, kucing-kucing itu menjadi korban Pengepungan Leningrad oleh Nazi Jerman. Kemudian setelah Perang Dunia II, dua gerbong penuh kucing tiba di Saint Petersburg dari tempat lain di Uni Soviet dan beberapa di antaranya dibawa untuk tinggal di museum.

Ketika otoritas St. Petersburg memberlakukan kembali pembatasan di tengah pandemi Covid-19, Museum Hermitage kembali tutup bagi pengunjung.

Baca Juga: Teringat Cara SBY Tangani Masalah Bangsa, Andi Arief: Jangan Ada Darah yang Tumpah Lagi

Meskipun kucing-kucing itu belum bisa dilihat oleh para wisatawan, siapa pun dipersilakan mengikuti cara Botar untuk membantu para kucing tersebut dengan menghubungi kantor pengembangan Museum Hermitage.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Moscow Times

Tags

Terkini

Terpopuler