Buat Laporan tentang Pandemi Covid-19 di Wuhan, Jurnalis China Dihukum 4 Tahun Penjara

28 Desember 2020, 17:25 WIB
Jurnalis China, Zhang Zhan dihukum empat tahun penjara akibat laporkan tentang pandemi Covid-19 di Wuhan. /Handout

PR BEKASI – Jurnalis asal China, Zhang Zhan dijatuhi hukuman empat tahun penjara di Shanghai pada Senin, 28 Desember 2020 karena laporannya tentang pandemi Covid-19 di kota Wuhan di China tengah awal tahun ini, kata salah satu pengacaranya.

Jurnalis berusia 37 tahun tersebut dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Rakyat Shanghai Pudong New Area kemarin pagi karena diduga telah memprovokasi masyarakat terkait Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari SCMP, pelanggaran tersebut didefinisikan secara luas dengan hukuman maksimal lima tahun dan sering digunakan oleh polisi untuk membungkam perbedaan pendapat.

Baca Juga: Bersiaplah! BPJS, Tarif Tol Japek, dan Bea Materai Naik di Januari 2021, Berikut Besarannya

"Zhang Zhan menghadiri persidangan dengan kursi roda dan kesehatannya buruk, Dia tidak segera mengatakan apakah dia akan mengajukan banding (terhadap hukuman)," kata pengacara Zhang Keke.

Zhang Keke menambahkan, selama persidangan jaksa hanya membacakan daftar bukti, tanpa menunjukkan sebagian besar, termasuk bukti inti.

Zhang Zhan mengatakan hasil wawancaranya dengan warga Wuhan seharusnya tidak disensor, tapi selain itu pada dasarnya dia tidak berbicara.

Baca Juga: Obati Rindu Tanah Air, Perusahaan Inggris Jual Udara Segar dalam Kemasan untuk Para Ekspatriat

Zhang Zhan, yang ditahan di pusat penahanan di distrik Pudong, Shanghai sejak pertengahan Mei lalu, setelah mempertahankan ketidakbersalahannya dan pada bulan Juni dia mulai menolak untuk mengambil makanan untuk memprotes penangkapannya.

Dia adalah salah satu dari sedikit jurnalis warga di Chinayang melaporkan pengalaman awal orang-orang di Wuhan selama penguncian kota berlangsung.

Sedangkan jurnalis lainnya telah ditahan atau diperintahkan untuk menghentikan dan menghapus pelaporan online mereka.

Baca Juga: Puji Jokowi Gaet Sandiaga Uno Masuk Kabinet, Teddy Gusnaidi: Sangat Bagus, Dia Orang Pintar

Saat sidang pengadilan berlangsung, saksi mata mengatakan sebanyak puluhan orang yang datang dari seluruh negeri untuk mendukung Zhang Zhan diusir oleh polisi dari depan pengadilan Pudong.

Li Dawei (58), seorang aktivis hak asasi dan mantan petugas polisi dari provinsi Gansu, mengatakan dia naik kereta ke Shanghai untuk menunjukkan dukungan kepada Zhan Zhan.

Dirinya tiba di pengadilan sekitar jam sembilan pagi dan diminta masuk ke ruang sidang untuk mengamati persidangan tetapi dihentikan oleh polisi.

Baca Juga: Refly Harun Sebut PTPN Bisa Jadi Pihak Tertuduk Akibat Klaim Atas Ponpes Milik HRS

“Polisi mengatakan saya harus mengajukan permohonan kepada hakim sebelum mendatangi persidangan. Itu merupakan pelanggaran kebebasan warga negara untuk mengamati kasus pengadilan terbuka,” katanya.

Sedangkan seorang warga Wuhan yang datang ke pengadilan tersebut mengatakan mencoba masuk pengadilan untuk mengamati persidangan.

Namun, dirinya ditolak masuk oleh polisi dikarenakan tindakan pencegahan dan pengendalian pandemi yang ada. 

Baca Juga: Jangan Bandel, Analis Kesehatan Ingatkan Dampak Buruk Penggunaan Minyak Jelantah Berulang Kali

“kami berterima kasih kepada Zhang Zhan. Dia sangat teguh pada kebenaran dan keyakinan. Sebagai orang asli Wuhan, saya harus mendukungnya, " kata warga Wuhan yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler