Waspada Penyebaran Varian Baru Covid-19, Jepang Terapkan Larangan Sementara Kunjungan Pelancong

28 Desember 2020, 20:48 WIB
Seorang tengah berjalan di atas zebra cross di Kota Osaka, Jepang. /Masashi Wakui/PIXABAY

PR BEKASI - Jepang menjadi salah satu negara di Asia yang membuat kebijakan terkait larangan masuknya pelancong untuk sementara waktu.

Hal tersebut dilakukan menyusul berlakunya pengetatan wilayah perbatasan setelah terdeteksinya varian baru Covid-19.

Sebelumnya, seluruh negara di dunia digemparkan oleh kabar adanya varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris. Selain itu, varian baru Covid-19 disebut 70 persen mudah menular.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Dukung Program Pemberdayaan, Risma Ingin Pemulung dan Gelandangan Hidup Lebih Layak

Sejumlah negara mengalami lonjakan kasus Covid-19, setelah mendengar isu terkait vatian bari Covid-19 maka, mereka melakukan pembatasan hingga penutupan akses dari Inggris untuk sementara waktu.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 28 Desember 2020, dalam pernyataan tertulis, aturan larangan masuknya pelancong berlaku mulai 28 Desember 2020 sampai 31 Januari 2021 mendatang.

Sementara, untuk warga negara Jepang yang baru pulang dari luar negeri dan mahasiswa asing boleh masuk ke Jepang. Akan tetapi, harus memperlihatkan surat keterangan bebas Covid-19, di mana tes virus Covid-19 dilakukan dalam tempo 72 jam sebelum berangkat ke Jepang.

Baca Juga: Jubir Kemenhan Ungkap Fakta Menarik Soal Wakil Prabowo Subianto yang Baru

Selanjutnya, mereka juga diharuskan melakukan karantina mandiri selama dua pekan setelah tiba di Jepang.

Sebelumnya pada Jumat, 25 Desember 2020 lalu, Jepang melaporkan kasus pertama adanya varian baru Covid-19 yang dikabarkan lebih cepat menular itu.

Diketahui bahwa kasus ini dialami oleh seorang penumpang asal Inggris yang baru tiba di Jepang.

Baca Juga: Prediksi Everton Vs Manchester City: Dua Tim dalam Tren Positif

Varian baru Covid-19 tersebut juga terdeteksi pada seorang laki-laki yang baru saja pulang dari Inggris dan satu orang anggota keluarganya.

Kemudian, adanya varian baru Covid-19 ini telah menimbulkan kekhawatiran, khususnya menyusul naiknya kasus baru Covid-19 di Tokyo.

Kasus baru infeksi Covid-19 di Tokyo menyentuh angka 949 kasus. Kenaikan kasus baru terjadi menjelang musim libur tahun baru, yang biasanya masyarakat yang tinggal di ibu kota akan mudik.

Baca Juga: Agar Mudah Didoktrin, Kelompok Teroris JI Incar Santri Ranking 1-10 di Pondok Pesantrennya

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berada dalam tekanan setelah kasus-kasus baru Covid-19 terus mengalami kenaikan.

Suga lantas mendesak masyarakat Jepang untuk tetap berada di rumah dan menghindari acara kumpul-kumpul. Atas anjuran itu, stasiun atau terminal transportasi umum tampak lengang.

Pada perayaan tahun baru biasanya masyarakat Jepang akan melakukan acara kumpul keluarga dan berduyun-duyun ke kuil.

Baca Juga: Terbongkar! Sebelum Dikirim ke Suriah, Generasi Muda Teroris JI Dilatih Bergaya Militer di Semarang

Para ahli memperingatkan agar masyarakat menahan diri untuk tidak melakukan hal yang tidak mendesak demi mencegah penyebaran Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler