Kelompok Teror Turki Disebut Lebih Kuat Dibanding Illuminati, Begini Taktik yang Dipakai FETO

26 Januari 2021, 08:33 WIB
Kelompok FETO dianggap lebih kuat dibandingkan Illuminati. /Pixabay/knollzw

PR BEKASI - Kelompok Teror Gülenist (FETO) dikatakan lebih kuat daripada Illuminati yang fenomenal.

Hal itu dikabarkan oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung pada hari Jumat dalam sebuah artikel.

Surat kabar tersebut menekankan bahwa kelompok tersebut telah mendapatkan pijakan di wilayah barat daya Swabia Jerman.

Anggotanya menampilkan diri mereka sebagai oposisi dan demokrat Turki, tetapi mereka memblokir setiap pertanyaan yang masuk.

Baca Juga: Kaya akan Manfaat, Ternyata Lipi Sebut Ada 100 Lebih Jenis Curcuma di Indonesia

Süddeutsche Zeitung mengatakan bahwa sekitar 400 buronan FETO yang berasal dari Swabia berkumpul di Karlsplatz, sebuah alun-alun besar di pusat Munich, untuk melakukan protes.

Protes itu disebutkan hal yang pertama kalinya terjadi semenjak kelompok tersebut ada selama beberapa dekade di sana.

Artikel tersebut juga menyoroti perihal jaringan gelap pada kelompok teror itu, dan keberadaannya di Jerman Selatan.

Selain itu juga mengenai bagaimana kelompok FETO menyusupi ratusan ribu pengikutnya ke dalam institusi utama Turki.

Baca Juga: Sebut Pemaksaan Siswi Non Muslim Berjilbab Pengalihan Isu, Benny Harman: Rakyat Monitor

FETO, yang berperan sebagai gerakan amal yang berlandaskan agama selama beberapa dekade, telah berhasil menyusupkan anggotanya ke dalam penegakan hukum, militer, peradilan, dan birokrasi selama bertahun-tahun.

Sebagian besar mereka direkrut sebelum mereka melamar ke militer, polisi atau sekolah hukum, dan FETO dituduh mencuri pertanyaan dan jawaban ujian untuk masuk ke institusi tersebut, dengan mudah menanam anggotanya tanpa kecurigaan.

Pihak berwenang mulai menindak jaringan kelompok tersebut setelah upaya kudeta 2016 yang menewaskan 251 orang.

Terlepas dari permintaan ekstradisi Turki dan perjanjian hukum bilateral serta peringatannya bahwa kelompok teror tersebut dapat membahayakan negara-negara tempatnya beroperasi dan tidak hanya Turki, banyak anggota FETO masih menikmati hidup mereka di berbagai negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Kisah Sopir Angkot Dibayar Rp200 Sempat Viral di Medsos, Ternyata Begini Kehidupan Pak Musa

Amerika Serikat, tempat kepala buronan FETO Gülen tinggal, adalah target dari sebagian besar permintaan ekstradisi.

Turki telah mengirim tujuh permintaan ekstradisi untuk Gulen ke Washington sejauh ini, tetapi hanya mengalami sedikit kemajuan.

Christian Rumpf, pengacara dan ahli hukum Turki mengatakan bahwa pendukung Gülen mencapai struktur komunitas besar dengan kohesi yang kuat dan kelompok yang setia di semua bidang masyarakat.

Baca Juga: Bantah Adanya Isu Radikalisme-Taliban di KPK, Novel Baswedan: Kepentingan Para Pendukung Koruptor Terganggu

"Aliansi yang hampir rahasia dengan kekuatan yang lebih besar daripada yang legendaris Illuminati," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Senin, 25 Januari 2021.

Dikatakan bahwa menurut angka dari Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi, 32.000 warga Turki mengajukan suaka di Jerman antara tahun 2016 dan 2020.

Sementara di Bavaria ada 3.500, termasuk para pendukung dari Gulen yang tak terhitung jumlahnya.

“Kurangnya transparansi adalah ciri khas dari gerakan tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Soal Menyikapi Bencana yang Terjadi, Amien Rais: Jangan Sok Ilmiah, Manusia Ada Limit yang Sangat Rendah

Diungkapkan juga bahwa kelompok tersebut juga telah aktif di Augsburg, sebuah kota di Swabia, selama 30 tahun, sebagian besar tidak terdeteksi.

Artikel tersebut juga mengatakan, pendukung Gulen mendirikan empat taman kanak-kanak, sebuah asosiasi wanita, dan tiga asrama yang dikelola secara keagamaan.

Salah satu asosiasi kelompok bernama Frohsinn.

Baca Juga: Komentari Siswi Non Muslim di Padang Dipaksa Berjilbab, Haikal Hassan: Ini Melanggar Al-Quran

Matthias Garte, mantan petugas integrasi kota, memberitahu bahwa Frohsinn selalu membayangi.

"Kami curiga ada jaringan di belakangnya," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler