Bantah Adanya Isu Radikalisme-Taliban di KPK, Novel Baswedan: Kepentingan Para Pendukung Koruptor Terganggu

- 26 Januari 2021, 07:41 WIB
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan angkat bicara soal isu radikalisme dan Taliban.
Penyidik Senior KPK Novel Baswedan angkat bicara soal isu radikalisme dan Taliban. /ANTARA /

PR BEKASI - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan angkat bicara terkait isu radikalisme dan Taliban yang kembali menyeruak untuk menyerang lembaga antirasuah.

Novel Baswedan menilai, selama ini isu radikalisme dan Taliban sudah sering digunakan oleh para pendukung koruptor.

Oleh karena itu, Novel Baswedan menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar dan mengada-ada.

Baca Juga: Minta Maaf ke Natalius Pigai, Ambroncius Nababan: Tak Mungkin Saya Lukai Hati Rakyat Papua yang Saya Cintai

"Bila isu itu diembuskan biasanya ada kepentingan mereka yang terganggu di KPK dan selama ini memang demikian. Bila KPK sedang bekerja benar untuk perangi korupsi maka mereka (para pendukung koruptor) menyerang menggunakan isu itu," kata Novel Baswedan, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 26 Januari 2021.

Senada dengan Novel Baswedan, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata juga membantah adanya isu radikalisme dan Taliban.

"Ini juga isu yang sudah lama dari tahun 2019, kalau tidak salah. Kita sudah pastikan dan tegaskan bahkan dari lembaga mana itu yang menyampaikan bahwa tidak ada di KPK itu unsur-unsur radikalisme atau Taliban," kata Alexander Marwata.

Baca Juga: Kecam Tindakan Ambroncius Nababan, Refly Harun: Ini Kegagalan Jokowi dalam Menertibkan Para Pendukungnya

Alexander Marwata menganggap isu Taliban tersebut kemungkinan dalam artian militan dalam pemberantasan korupsi.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x