Tekan Lonjakan Kasus Covid-19, Presiden Filipina Minta Anak-anak Nonton TV di Rumah

27 Januari 2021, 16:32 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. /Facebook Rody Duterte /

PR BEKASI - Filipina merupakan salah satu negara di Asia yang tengah mengalami lonjakan kasus positif Covid-19.

Sehingga pemerintah Filipina menerapkan kembali kebijakan terkait protokol kesehatan termasuk pembatasan sosial.

Selain itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dikabarkan bahwa mengaktifkan kembali larangan anak-anak berusia 10 hingga 14 tahun meninggalkan rumah.

Baca Juga: Pasca Banjir Melanda, Hari Ini Dua Menteri Sekaligus Datangi Kota Bekasi

Hal tersebut merespon situasi pandemi Covid-19 yang memburuk di Filipina. Apalagi, varian baru Covid-19 dari Inggris sudah terdeteksi juga di sana.

"Saya rasa mereka akan baik-baik saja dengan TV di rumah. Mereka bisa seharian menonton televisi saja," kata Duterte, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Rabu, 27 Januari 2021.

Selanjutnya, Duterte juga menjelaskan bahwa dia bukannya mau membuat repot orang tua di seluruh Filipina dengan merumahkan anak-anak mereka.

Baca Juga: Bermula dari Putus Cinta, Maria Vania Berhenti Makan Nasi 7 Tahun Demi Jaga Bentuk Tubuhnya

Namun, kata ia, masuknya varian baru Covid-19 dari Inggris itu membuatnya khawatir. Ia takut virus itu lebih berbahaya dan menyerang anak-anak.

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson memang menyatakan bahwa varian baru Covid-19 dari negaranya lebih berbahaya dibanding perkiraan.

Tak hanya menyebar dengan lebih cepat, varian baru tersebut juga memiliki resiko kematian yang relatif lebih tinggi berdasarkan data yang ia dapat.

Baca Juga: Hersubeno Arief Tanggapi Soal Febri Diansyah yang Sebut Isu Taliban Kembali Terpa Novel Baswedan

Untungnya, vaksin-vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini dipastikan mampu menangani varian baru itu. Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna sudah mengkonfirmasinya. Bahkan, sebagai bentuk kewaspadaan, Moderna menyiapkan vaksin baru dengan dosis lebih kuat.

"Saya khawatir saja karena varian baru COVID-19 ini menyerang anak-anak ujar" kata Duterte tanpa menyebutkan berapa lama kebijakan itu akan berlaku.

Dilaporkan bahwa hingga saat ini di Filipina tercatat total 516 ribu kasus dan 10.386 kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Sesar Lembang Dipantau sejak 1963, BMKG: Tidak Ada yang Tahu Kapan Gempa Besar Akan Terjadi

Beberapa jam sebelum Duterte menerapkan kebijakan merumahkan anak-anak, Menteri Perdagangan Filipina menyatakan hal berbeda.

Ia berkata bahwa anak-anak akan menjadi faktor penting untuk menggenjot kembali bisnis-bisnis tempat perbelanjaan seperti Mall.

Hal senada disampaikan oleh pelaksana tugas Menteri Perencanaan Sosioekonomi Karl Kendrick Chua.

Baca Juga: Ngeri! Setiap 7.7 Detik Muncul Kasus Baru, Covid-19 di Dunia Tembus 100 Juta Kasus

Ia berkata, 50 per sen perekonomian Filipina digerakkan oleh aktivitas keluarga. Tanpa keluarga, akibat kebijakan Rodrigo Duterte, ekonomi Filipina akan lamban pulih.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler